Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehampaan Eksistensi dan Kekuasaan Ketidakberdayaan dalam Karya-karya Franz Kafka

8 April 2023   21:20 Diperbarui: 8 April 2023   21:22 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
llustrasi Frzan Kafka (oleh : Islim.art)

Franz Kafka adalah salah satu penulis besar dari abad ke-20 yang dikenal karena karya-karyanya yang penuh dengan kecemasan dan ketidakpastian tentang kehidupan manusia. Salah satu tema utama dalam karya-karyanya adalah kehampaan eksistensi dan kekuasaan ketidakberdayaan, yang menggambarkan kondisi manusia yang merasa terjebak dalam keadaan yang tidak dapat diubah.

Dalam novelnya yang terkenal, "The Metamorphosis", Kafka menggambarkan kehidupan seorang pria bernama Gregor Samsa yang tiba-tiba berubah menjadi seekor serangga. 

Dalam keadaan ini, Gregor merasakan betapa tidak bergunanya dirinya, serta bagaimana keberadaannya tidak lagi bermakna bagi keluarganya dan masyarakat sekitarnya. Kehampaan dan ketidakberdayaan terlihat jelas dalam penggambaran Gregor yang terperangkap dalam bentuk serangga, dan tidak dapat mengubah kondisinya.Sementara itu, dalam novel "The Trial", Kafka menggambarkan kehidupan seorang pria bernama Josef K. yang tiba-tiba dituduh melakukan kejahatan yang tidak diketahui. 

Josef K. tidak dapat membuktikan ketidakbersalahannya karena sistem hukum yang tidak adil dan korup. Josef K. merasakan betapa tidak berdayanya dirinya, serta bagaimana kekuasaan ketidakberdayaan yang dimiliki oleh sistem hukum membuat dirinya terperangkap dalam situasi yang tidak dapat diubah.

Karya-karya Kafka mencerminkan kondisi manusia yang merasa terjebak dalam keadaan yang tidak dapat diubah. Kehampaan eksistensi dan kekuasaan ketidakberdayaan menggambarkan betapa rapuhnya eksistensi manusia dan bagaimana kekuasaan yang tidak adil dapat membuat manusia merasa tidak berdaya dan terjebak dalam situasi yang tidak dapat diubah.

Karya-karya Kafka juga mempertanyakan arti dari kebebasan, keadilan, dan martabat manusia. Kafka menunjukkan betapa kebebasan dan martabat manusia dapat diabaikan oleh sistem yang otoriter dan korup. Dalam keadaan seperti ini, manusia merasa tidak berdaya dan kehilangan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Karya-karya Franz Kafka menggambarkan kehampaan eksistensi dan kekuasaan ketidakberdayaan sebagai tema utama yang mempertanyakan arti dari kebebasan, keadilan, dan martabat manusia. Karya-karya Kafka juga mencerminkan kondisi manusia yang merasa terjebak dalam keadaan yang tidak dapat diubah. Oleh karena itu, karya-karya Kafka tetap relevan dan menjadi sumber inspirasi untuk mempertanyakan kondisi manusia dalam masyarakat yang kompleks dan seringkali tidak adil.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun