Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Skeptisisme dan Empirisme: Menggali Pemikiran David Hume tentang Pengalaman dan Kausalitas

8 April 2023   00:06 Diperbarui: 8 April 2023   00:07 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi David Hume (How To Academy)

David Hume ialah seorang filsuf Skotlandia yang dikenal karena karyanya dalam bidang epistemologi dan metafisika. Salah satu kontribusinya yang paling penting adalah pengembangan konsep skeptisisme dan empirisme dalam filsafat Barat. Dalam tulisan ini, sedikitnya saya akan menjelaskan bagaimana Hume mengeksplorasi konsep-konsep ini dan bagaimana pengaruhnya pada pemikiran modern.

Hume percaya bahwa pengalaman adalah sumber utama pengetahuan manusia. Menurutnya, semua pengetahuan kita berasal dari pengalaman yang kita alami. Oleh karena itu, Hume memandang pengalaman sebagai dasar dari semua pemikiran manusia. Namun, ia juga percaya bahwa pengalaman kita tidak dapat memberikan pengetahuan yang pasti atau objektif.

Hume mengemukakan bahwa semua pengetahuan kita didasarkan pada asumsi tentang kausalitas, yaitu keyakinan bahwa suatu peristiwa memiliki penyebab tertentu. Namun, menurut Hume, kita tidak dapat memperoleh pengetahuan pasti tentang kausalitas hanya dari pengalaman. Kita hanya dapat mengamati hubungan antara peristiwa, tetapi tidak dapat memastikan adanya hubungan kausal di antara mereka.

Hal ini membawa Hume pada konsep skeptisisme, yaitu pandangan bahwa pengetahuan manusia sangat terbatas dan tidak dapat diandalkan. Hume memandang bahwa semua pengetahuan kita bersifat relatif dan sementara. Oleh karena itu, ia menolak gagasan bahwa pengetahuan manusia dapat dicapai melalui deduksi rasional atau intuisi.

Namun, meskipun Hume menerima batasan pengetahuan manusia, ia juga mengemukakan bahwa pemikiran empirisisme dapat memperbaiki pengetahuan kita. Hume memandang bahwa kita dapat memperoleh pengetahuan yang lebih baik melalui pengamatan dan pengalaman yang lebih banyak dan bervariasi.

David Hume adalah seorang filsuf yang menjelajahi konsep skeptisisme dan empirisme. Ia percaya bahwa pengalaman adalah dasar pengetahuan manusia, tetapi juga menyadari batasan pengalaman dalam memberikan pengetahuan yang pasti atau objektif. Meskipun begitu, pemikiran Hume terus mempengaruhi pemikiran filsafat modern dan menawarkan pandangan yang kritis dan reflektif tentang sifat pengetahuan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun