Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibu Tiri dalam Media: Membedah Stigma dan Stereotip yang Harus Dilawan

5 April 2023   21:42 Diperbarui: 5 April 2023   21:59 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: CNN Indonesia

Ibu tiri selalu menjadi topik yang kontroversial dan konteksnya terus berubah di media. Ibu tiri sering digambarkan sebagai figur yang penuh kasih sayang, namun seringkali digambarkan sebagai pengganggu dalam keluarga atau sebagai antagonis dalam cerita. Hal ini menggambarkan stigma dan stereotip yang masih melekat pada peran ibu tiri di masyarakat.

Stigma dan stereotip ini mempengaruhi persepsi masyarakat tentang ibu tiri. Mereka sering digambarkan sebagai sosok yang selalu cemburu terhadap anak-anak tiri dan tidak memiliki kasih sayang yang sama dengan anak kandungnya. Selain itu, mereka juga digambarkan sebagai orang yang kasar dan bermulut tajam terhadap anak-anak tiri mereka.

Namun, perlu diketahui bahwa stereotip ini tidak selalu benar. Banyak ibu tiri yang mencintai dan merawat anak-anak tiri mereka dengan sebaik-baiknya. Bahkan, mereka seringkali lebih perhatian dan mengorbankan diri untuk anak-anak tiri mereka. Oleh karena itu, stigma dan stereotip yang melekat pada ibu tiri di media harus dilawan.

Media harus memainkan peran penting dalam mempromosikan peran ibu tiri yang positif dan menghilangkan stereotip negatif yang melekat pada mereka. Media harus memberikan gambaran yang akurat tentang ibu tiri dan memperlihatkan bagaimana mereka berkontribusi dalam keluarga dan masyarakat. Perlu ada kesadaran kolektif dalam masyarakat bahwa ibu tiri juga merupakan sosok penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak-anak tiri mereka.

Selain itu, pengalaman ibu tiri dalam merawat anak-anak tiri mereka harus diakui dan dihargai. Mereka seringkali menghadapi banyak kendala dan tantangan dalam mengurus anak-anak tiri mereka, terutama jika mereka tidak memiliki pengalaman dalam merawat anak-anak. Oleh karena itu, dukungan dan penghargaan dari keluarga, teman-teman, dan masyarakat sangat penting dalam membantu ibu tiri dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab mereka.

Stigma dan stereotip negatif yang melekat pada ibu tiri di media harus dilawan. Media harus memainkan peran penting dalam memberikan gambaran yang akurat dan positif tentang peran ibu tiri dan menghilangkan stereotip negatif yang melekat pada mereka. 

Penting untuk menghargai dan mendukung pengalaman ibu tiri dalam merawat anak-anak tiri mereka, dan memberikan penghargaan dan dukungan yang mereka butuhkan. 

Dengan cara ini, kita dapat memperbaiki persepsi masyarakat tentang ibu tiri dan memberikan dukungan yang lebih besar bagi mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dalam keluarga dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun