Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Revolusi Sosial Lewat Sepak Bola: Peran Gusdur dalam Membangun Persatuan Melalui Olahraga

4 April 2023   16:27 Diperbarui: 4 April 2023   16:34 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Olahraga yang satu ini dapat mengumpulkan berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda-beda untuk menikmati pertandingan bersama. Namun, tidak semua orang menyadari potensi sepakbola sebagai sarana membangun persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Namun, hal ini berbeda dengan tokoh yang pernah menjadi Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal sebagai Gus Dur. Gus Dur menyadari potensi besar yang dimiliki oleh sepakbola sebagai sarana membangun persatuan dalam masyarakat.

Gus Dur adalah seorang tokoh Islam yang dikenal sebagai seorang intelektual, pejuang hak asasi manusia, dan seorang pemimpin bangsa. Beliau juga merupakan sosok yang sangat dekat dengan olahraga, khususnya sepakbola. Sepakbola menjadi salah satu hobi beliau sejak kecil, bahkan ketika menjadi Presiden, beliau sering menyempatkan diri untuk menyaksikan pertandingan sepakbola di stadion bersama masyarakat.

Gus Dur percaya bahwa sepakbola dapat menjadi sarana untuk membangun persatuan dalam masyarakat, terlebih lagi di Indonesia yang memiliki beragam suku, agama, dan budaya. Sepakbola dapat menjadi alat untuk menghubungkan antar masyarakat yang berbeda, sehingga mendorong terciptanya rasa persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gus Dur bahkan pernah mengajak semua elemen masyarakat untuk memanfaatkan sepakbola sebagai sarana mempererat tali persaudaraan dan persatuan, terlebih lagi ketika Indonesia mengalami krisis multidimensi pada akhir 1990-an.

Gus Dur juga tidak hanya memanfaatkan sepakbola sebagai sarana membangun persatuan, namun juga memperjuangkan hak-hak para pemain sepakbola di Indonesia. Beliau berusaha membantu para pemain sepakbola agar mendapatkan hak yang layak, seperti upah yang pantas dan kondisi kerja yang memadai. Beliau menyadari bahwa para pemain sepakbola juga merupakan bagian penting dari masyarakat, sehingga layak untuk diperjuangkan hak-hak mereka.

Namun, upaya Gus Dur untuk memanfaatkan sepakbola sebagai sarana membangun persatuan dan memperjuangkan hak-hak para pemain sepakbola tidak selalu mendapatkan dukungan dari semua pihak. Beberapa kalangan justru menganggap bahwa Gus Dur terlalu banyak mencampuri urusan sepakbola, bahkan ada yang meragukan kompetensinya dalam bidang tersebut.

Namun, hal ini tidak mengurangi kesan bahwa Gus Dur adalah sosok yang visioner dan memiliki pandangan yang luas terhadap pentingnya membangun persatuan dalam masyarakat. Sepakbola memang hanya satu contoh dari banyak sekali sarana yang dapat digunakan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun peran Gus Dur dalam memperjuangkan hal tersebut memberikan inspirasi bagi kita semua untuk lebih memanfaatkan olahraga, khususnya sepakbola, sebagai sarana membangun persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.

Selain itu, upaya Gus Dur dalam memperjuangkan hak-hak para pemain sepakbola juga memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Sepakbola bukan hanya tentang pertandingan di lapangan, namun juga melibatkan berbagai aspek lainnya seperti kehidupan sosial dan ekonomi para pemain sepakbola. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan hak-hak para pemain sepakbola dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perlindungan yang layak.

Terlepas dari segala kontroversi yang pernah muncul terkait peran Gus Dur dalam sepakbola, tidak dapat dipungkiri bahwa beliau merupakan tokoh yang sangat peduli dengan nasib bangsa Indonesia. Beliau menyadari bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci utama untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Sepakbola hanyalah salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tersebut. 

Kita semua dapat belajar dari peran Gus Dur dalam memanfaatkan sepakbola sebagai sarana membangun persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, sehingga dapat terus memperkuat persatuan bangsa Indonesia yang beragam dan multikultural.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun