Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lentera

10 Januari 2023   00:18 Diperbarui: 10 Januari 2023   00:19 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermalamlah wahai penerang, telah ku persiapkan segelas Red velvet dengan parutan keju di atasnya

Percayalah tak kan senyap, ada banyak obrolan berwarna yang telah kuramu atau biar kutunjukan bayangan dipelupuk matamu dan Aku malam ini ingin tidur di matamu

Mungkin sunyi senang melihat kita tertawan diantara obrolan suara-suara penghuni ruang yang menatap pada kebisuan sejenak, Aku selalu mengawalinya dengan lipatan jenaka dan dibumbui kisah para Lentera

Pada malam selanjutnya, bibirmu adalah puisi matamu adalah puisi senyummu adalah puisi Lalu bolehkah Aku menulis sajak?

Dan Aku ingin mencintaimu dengan cara yang paling sunyi

Karawang, 10 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun