Telah dikisahkan pada hari tentang hati
yang masih saja menyimpan misteri
bagaimana aku memulai waktu
agar mampu arungi detik berlalu
bersama doa dalam sebaik-baiknya rindu
dalam tiap-tiap perjalanan dan penantian
:
Pada pagi telah dihidupkan puisi
untuk memberi arti pada mentari
tentang hari
yang kembali harus meminang mimpi
untuk dirayu agar menjadi separuh hati
walau bahagia terhalang ucap 'mungkin nanti'
Pada siang telah diciptakan kata-kata
ditiupkannya ruh dan rasa
agar sampaikan pesan pada cita-cita;
untuk menua hingga kita lupa
pernah ada gamang pada romansa
pernah ada harap yang terendap
pernah ada kasih menyelinap
lindap pada sekat lalu senyap
Pada malam kembali berpulang segala harapan
yang acap kali ditanyakan pada rembulan
bagaimana akan ada akhir
bila awal saja tak pernah terlahir
mungkin bongkahan rindu akan membatu
bila kesudian tak mampu memecah ragu
"Akankah kita akan terbiasa menjadi rasa yang begitu patuh pada biasa saja?"
Entahlah
Mungkin kita masih saja menyimpan puisi cinta pada kotak merah jambu, yang selalu terburu-buru berlalu, tinggalkan hasrat yang bersembunyi di balik pintu.
Bandung, 17 November 2022