Pada larut malam akalku melayang-layang. Pergi menuju kenikmatan fana. Bibir merahmu penuh pesona, dosaku menyatu dengan ragamu. Tenggelam dalam hasrat. Malam yang selama ini sayu kini diiringi desahmu yang merdu.
Aku mulai meludahi nafsumu, menggeliat geli, bagai angin sepoi yang lewat ke telinga. Tenggelam aku dalam tubuhmu, kian menyatu, bercumbu, Ah nikmatMu padamu.
Suara desahmu sangat indah, Tak sekedar uh ah, kau dan aku menyatu dalam tubuh dua malam.
Bandung, 28 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H