Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dunia Kamar

30 Desember 2020   07:11 Diperbarui: 30 Desember 2020   07:21 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : infoyunik.com

Waktu berputar terlalu cepat, tak terasa sudah larut malam saja. Sedang kau masih menjadi sosok yang kucari dalam isi kepala. Tentang apapun itu selagi itu kau, aku akan bahagia meski pergi memang dengan sengaja, meski aku tak kau libatkan dalam skema bahagiamu aku tak apa.

Mungkin kau kira aku masih menghabiskan malam dengan sekumpulan luka dan air mata yang mengikutinya, tidak. Aku bisa menghabiskan malam dengan baik-baik saja tanpa luka yang merayu air mata, kau takkan percaya tapi ini benar adanya.

Tiap bingkai foto masih abadi dalam layar ponsel, aku tak menghapusnya, aku membiarkannya. Karena untuk lupa sesekali aku harus mengingatnya. Menyedihkan tentu saja tidak itu wajar untuk hati yang patah.

Mungkin kau pun berpikir aku akan menghabiskan malamku hanya berdiam diri dalam kamar, ini benar. Kuhabiskan setiap malam hanya untuk bermain kata, menulisnya sebagai awal untuk sebuah kata rela. Tenang saja aku tidak apa-apa.

Aku biarkan pena bercengkrama manja dengan luka yang cipta. Hingga esok pagi tiba, isi kepala kan bertanya "kau itu siapa?" Aku sudah lupa.

Sementara ini biar kunikmati dunia kamarku, menarikan luka pada langit-langitnya dan menjadikan air mata sebagai tinta dalam puisi.

30, Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun