Aku rindu pada denyut rahim Ibu
Ketika kepulangan menjadi dilema
Antara rindu dan malu
Menjepit sempit tidak bersuara
Aku rindu pemilik ketuban sembilan bulan itu
Dimana kekuatan hangatnya menopang setiap goyang gerakku.
Aku rindu saat biji persusuan itu mengalirkan segelas salju
Mendinginkan setiap panas nadiku
Keinginanku,
Menggantikan dengan sekaleng daging beku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!