Kataku : atas nama penderitaan kau menoleh dariku, raut mukamu menjelajah lamunanku.
"Maumu apa kau hadir dalam pikiranku?" Sambil menggelengkan kepala.
Semua harapan sirna ditelan kata yang dusta, janji hebat terucap dari bibir penuh akrobat
Benci menjadi api, kau bagaikan benalu dipikiranku Puan.
"Cepat katakan maumu apa"? Aku menangis tersedu.
Satu malam itu menindaskan ku atas nama penderitaan ; enak ya melamun, dan aku tertidur pulas dengan air mata basah dipipi.
"Mohon ini terakhir kalinya kau jelajahi pikiranku" Â Ucapku sambil duduk melamun
Selamat untukKu atas luka abadiMu.
Karawang, 03 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H