Tidakkah kau ingat kepada sunyi yang menggandeng kita suatu sore. Berbagi kata lewat surat dengan diam-diam. Bahkan, mereka yang di sampingmu tak pernah tahu. Begitupun aku. Sedang kau menyembunyikannya di antara senyum.
Tetapi, jelas tidak dengan bukumu, ia tampak memperlihatkan alasan itu; tentang beberapa bekas tetes air yang lembab di sampingnya. "Aku akan bercerita!"
Perlahan ia memungut beberapa diksi dan beberapa lagi. Dialirkan dengan lembut melewati anak sungai, yaitu perihal malam yang menyapamu kemarin lusa, kemudian embun yang tak segera beranjak, dan hujan yang menghentikan paksa senyummu di halte itu.
Setelahnya, aku bercerita tentang senja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H