Mohon tunggu...
Riandi
Riandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Anak kampung yang jatuh cinta pada sastra adalah saya. Komedi? Saya suka sekali. Mari bersua di @riandi_08

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puan dan Jas Hujan

10 Juni 2021   20:08 Diperbarui: 28 Juni 2021   01:48 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Kuning, jas hujan | Dok.pri

Sore itu matahari pamit pergi duluan,
Tenggelam dan menghilang tersingkirkan angin dan hujan.
Tetesan zat cair berwarna bening hinggap diseluruh badan,
Menembus kain, membuat tangan saling berpelukan.

Puan periang dikejauhan.
Dibalik kaca kita bercengekerama,
Bertukar kabar melalui deratan huruf dan kata.
Aku meminta, kau mengabulkannya dengan suguhan dereratn gigi yang mempesona.

Kini hujan terasa tak ada – hilang terhalang kegembiraan.
Dingin pun lenyap dimakan semangat.
Jas hujan jadi tujuan tuk mengupas kerinduan.
“Oi, ini bukan tentang jas hujannya. Tapi tentang siapa yang memberi jas hujannya.”

Pilot Tutut & Manis Tutut
Saat Hujan, 22 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun