Penulis: Riandi Gultom, Silvia Ananda putri Br. Gultom, Zakyyah Azzahroh, Tantri Shahirah, Helvita Salma, Serli AgustinÂ
 Kelaparan dan kekurangan gizi adalah masalah global yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Menurut laporan FAO (Food and Agriculture Organization), pada tahun 2019 sekitar 690 juta orang mengalami kelaparan, dan pandemi COVID-19 diperkirakan telah meningkatkan angka ini secara signifikan. Kelaparan tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga pada perkembangan ekonomi dan sosial suatu negara. Oleh karena itu, mengakhiri kelaparan dan memastikan setiap orang memiliki akses ke makanan yang cukup dan bergizi merupakan prioritas utama dalam agenda pembangunan global.
 Tantangan Global
Mengakhiri kelaparan dan mencapai ketahanan pangan adalah tantangan yang kompleks dan multidimensi. Beberapa tantangan utama yang dihadapi adalah:
1. Kemiskinan: Kemiskinan adalah salah satu penyebab utama kelaparan. Orang yang hidup dalam kemiskinan seringkali tidak memiliki akses ke makanan yang cukup dan bergizi.
2. Perubahan Iklim: Perubahan iklim berdampak negatif pada produksi pangan. Perubahan pola cuaca, peningkatan suhu, dan bencana alam seperti banjir dan kekeringan mengancam produksi pertanian dan ketahanan pangan.
3. Konflik dan Ketidakstabilan: Konflik bersenjata dan ketidakstabilan politik dapat mengganggu produksi dan distribusi pangan, menyebabkan kelaparan di wilayah yang terkena dampak.
4. Sistem Pangan yang Tidak Berkelanjutan: Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan dapat merusak lingkungan dan mengurangi produktivitas jangka panjang.5. Â Akses ke Teknologi dan Pengetahuan: Petani di negara berkembang seringkali tidak memiliki akses ke teknologi dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
 strategi dan Kebijakan
Untuk mencapai tujuan "Tanpa Kelaparan", berbagai strategi dan kebijakan telah diterapkan oleh pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat sipil. Beberapa di antaranya adalah:
1. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian: Melalui penerapan teknologi modern, praktik pertanian berkelanjutan, dan peningkatan akses ke input pertanian seperti benih dan pupuk.
2. Diversifikasi Pangan: Mengembangkan dan mempromosikan berbagai jenis tanaman pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan nutrisi.
3. Pengurangan Limbah Pangan: Mengurangi limbah pangan di seluruh rantai pasok, dari produksi hingga konsumsi.
4. Penguatan Jaringan Keamanan Sosial: Meningkatkan akses ke program bantuan pangan dan nutrisi untuk kelompok rentan.
5. Pemberdayaan Petani Kecil: Memberikan dukungan dan pelatihan kepada petani kecil untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.
 Studi Kasus