Mohon tunggu...
Riandi gultom
Riandi gultom Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya biasa nya suka berolaraga biar tubuh saya tetap sehat dan kuat secara fisik dan mental

Selanjutnya

Tutup

Analisis

SDGs 2: Tanpa Kelaparan, Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

7 Juli 2024   17:23 Diperbarui: 7 Juli 2024   18:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alumunium 1 porta, tanjung mulia kec. Medan Deli 

Penulis: Riandi Gultom, Silvia Ananda putri Br. Gultom, Zakyyah Azzahroh, Tantri Shahirah, Helvita Salma, Serli Agustin 


 Kelaparan dan kekurangan gizi adalah masalah global yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Menurut laporan FAO (Food and Agriculture Organization), pada tahun 2019 sekitar 690 juta orang mengalami kelaparan, dan pandemi COVID-19 diperkirakan telah meningkatkan angka ini secara signifikan. Kelaparan tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga pada perkembangan ekonomi dan sosial suatu negara. Oleh karena itu, mengakhiri kelaparan dan memastikan setiap orang memiliki akses ke makanan yang cukup dan bergizi merupakan prioritas utama dalam agenda pembangunan global.


 Tantangan Global


Mengakhiri kelaparan dan mencapai ketahanan pangan adalah tantangan yang kompleks dan multidimensi. Beberapa tantangan utama yang dihadapi adalah:


1. Kemiskinan: Kemiskinan adalah salah satu penyebab utama kelaparan. Orang yang hidup dalam kemiskinan seringkali tidak memiliki akses ke makanan yang cukup dan bergizi.


2. Perubahan Iklim: Perubahan iklim berdampak negatif pada produksi pangan. Perubahan pola cuaca, peningkatan suhu, dan bencana alam seperti banjir dan kekeringan mengancam produksi pertanian dan ketahanan pangan.


3. Konflik dan Ketidakstabilan: Konflik bersenjata dan ketidakstabilan politik dapat mengganggu produksi dan distribusi pangan, menyebabkan kelaparan di wilayah yang terkena dampak.


4. Sistem Pangan yang Tidak Berkelanjutan: Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan dapat merusak lingkungan dan mengurangi produktivitas jangka panjang.5.  Akses ke Teknologi dan Pengetahuan: Petani di negara berkembang seringkali tidak memiliki akses ke teknologi dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.


 strategi dan Kebijakan


Untuk mencapai tujuan "Tanpa Kelaparan", berbagai strategi dan kebijakan telah diterapkan oleh pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat sipil. Beberapa di antaranya adalah:
1. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian: Melalui penerapan teknologi modern, praktik pertanian berkelanjutan, dan peningkatan akses ke input pertanian seperti benih dan pupuk.
2. Diversifikasi Pangan: Mengembangkan dan mempromosikan berbagai jenis tanaman pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan nutrisi.
3. Pengurangan Limbah Pangan: Mengurangi limbah pangan di seluruh rantai pasok, dari produksi hingga konsumsi.
4. Penguatan Jaringan Keamanan Sosial: Meningkatkan akses ke program bantuan pangan dan nutrisi untuk kelompok rentan.
5. Pemberdayaan Petani Kecil: Memberikan dukungan dan pelatihan kepada petani kecil untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.


 Studi Kasus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun