Mohon tunggu...
Rian Budianto
Rian Budianto Mohon Tunggu... -

Seorang yang tak berharap menjadi setinggi langit, dan tak ingin menjadi serendah tanah. Hanya ingin memberikan yang terbaik, tanpa berambisi untuk menjadi yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Maha Segalanya

3 Maret 2012   13:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:34 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Percuma berbicara kepada mereka
Mereka yang tak pernah mau mendengar dan merasa
Berjuta kata terucap pun pasti berakhir percuma

Percuma menangis di hadapan mereka
Mereka yang tak pernah mau mengerti dan menerima luka
Beribu air mata terurai pun pasti berakhir percuma

Percuma berdarah untuk mereka
Mereka yang tak pernah menghargai dan menganggap ada
Beratus tetes darah yang mengalir pun pasti berakhir percuma

Lebih baik berbicara kepada-Nya
Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat
Yang Maha Mengetahui dan Maha Melapangkan

Lebih baik menangis dihadapan-Nya
Yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih
Yang Maha Pengampun dan Maha Memberi Keamanan

Lebih baik berdarah untuk-Nya
Yang Maha Menghargai dan Maha Bijaksana
Yang Maha Mematikan dan Maha Menghidupkan

Ia-lah Allah, Sang Maha Segalanya..

Rian Budianto
Bandung, 24 Februari 2012.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun