Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bang Mus, "Bila Kami (Abang) Tak Bisa Pergi Haji, Gantikan oleh Yola"

17 Maret 2025   11:35 Diperbarui: 17 Maret 2025   11:35 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana memakan buah malua, Sabtu malam, 1 Maret: foto https/doktor.pertania.uma.ac.id

Waktu berbuka pun tiba. Aku sudah menyiapkan jus pokad tanpa gula untuk Bang Mus suamiku. Satu buah pisang, satu buah jeruk, satu buah tomat rebus, 1 butir telur rebus, satu potong nila rebus tanpa garam apalagi cabai, dan satu sendok nasi dari beras merah.

Sambil menunggu berbuka puasa aku bercerita-cerita dengan abang di sore jelang senja itu, Sabtu, 1 Maret 2025. Bila bercerita tentang menulis, beliau akan semangat menanggapiku.

"Pa, gimana kalau Yu saja yang melanjutkan Kiprah Kita. Sayang tak dilanjutkan." Tanyaku sore itu.

Abang menghela napas pendek. Ia terlihat lelah dan pucat. Tapi masih semangat puasa. "Tak akan sanggup Ma Teguh minimal menulis 17 berita sehari," jawabnya pelan, seolah mengingat betapa beratnya tanggung jawab menulis itu.

Menulis 17 berita sehari bukan hanya soal jumlah, tapi juga kecepatan, ketelitian, dan konsistensi. Setiap berita harus akurat, relevan, dan memenuhi standar jurnalistik. 

Selain itu, tekanan dari deadline yang ketat serta tuntutan untuk selalu update dengan informasi terbaru membuat pekerjaan ini semakin berat. Ditambah lagi, menjaga kualitas tulisan di tengah ritme kerja yang cepat bukanlah hal mudah. Apalagi aku yang seorang ASN.

'Pantaslah abang selalu batanggang menulis. Bila malam tiba beliau tiduran siap Maghrib. Aku menunggu isha di sajadah. Usai aku dan si dedek Yola Ishaan, aku menghampiri abang ikut tidur di sebelahnya.'

Tak lama Yola datang mencium pipi kami berdua. Kami akan berpesan, "Selamat bobok dedek, baca doa mau tidur, ayat pendek, dan mimpi indah." Begitu tiap malam.

Kemudian abang akan menepuk-nepuk bahuku hingga aku tidur. Setelah aku mendengkur, abang turun shalat isha dan mengetik. Kadang beliau masih mengetik saat aku terbangun pukul 02.30 dini hari.

Seperti biasa aku akan bertanya, " Sudah shalat Isha, sayang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun