Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Pasanganmu Tak Sesuai Harapanmu, Bagaimana Kita?

12 Januari 2025   19:58 Diperbarui: 12 Januari 2025   19:58 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar pasangan serasi:Foto Orami.co.id

Di Ujung Harapan

perbukitan hijau nan teduh bernama Bukit Barisan. Tinggal keluarg seorang wanita muda bernama Amira. Ia adalah sosok yang penuh semangat. Ia bekerja keras di ladang milik orang tuanya dan selalu berharap suatu saat bisa hidup bahagia dengan seseorang yang bisa memahami dan mencintainya apa adanya.

Sejak kecil, Amira diajarkan oleh ibunya tentang arti kasih sayang dalam sebuah pernikahan—tentang bagaimana seharusnya pasangan saling menghormati, berbagi kebahagiaan, dan saling mendukung dalam suka maupun duka.

Namun, hidup tak selalu berjalan seperti yang kita harapkan. Pada usia 23 tahun, Amira menikah dengan Azhari. Seorang pemuda tampan yang dikenal baik di sebelah desa mereka. Awalnya, mereka berdua sangat bahagia. Pernikahan mereka dikaruniai anak 4 orang. 

Mereka hidup penuh dengan harapan dan doa, namun seiring berjalannya waktu, Amira mulai merasakan ada yang kurang dalam hubungan mereka. Azhari bukanlah orang yang buruk, namun dia cerewet. Seharusnya Amira sebagai perempuan cerewet.

Azhari tidak bisa memenuhi harapan yang dimiliki Amira. Dia sering kali sibuk dengan pekerjaannya, jarang berbicara tentang perasaan, dan sering menghindari diskusi tentang masa depan mereka. Setiap hari ia selalu menyalahkan istri dan anaknya.

Amira merasa kesepian, meskipun suaminya ada di sampingnya. Ada ruang kosong dalam hatinya yang sulit dijelaskan. Hingga di suatu malam, ketika hujan deras mengguyur desa mereka, Amira duduk di sudut ruang tamu, termenung.

Hatinya berat. "Apakah ini yang Allah takdirkan untukku?" pikirnya. Ia teringat kembali ajaran ibunya yang mengingatkan agar selalu bersabar dan berusaha memperbaiki apa yang bisa diperbaiki dalam hubungan. Namun, kadang-kadang, ia merasa frustasi karena usahanya tampaknya sia-sia.

Dalam shalat malam itu, Amira berdoa kepada Allah, memohon petunjuk. Ia tak ingin menjadi wanita yang kecewa, namun ia juga tak ingin terus hidup dalam kecerewetan suami yang menyakitkan. Suaminya hanya baik ketika butuh Amira saja. Esok pagi ia dan anak-anaknya menjadi sasaran mulut pedas suaminya.

“Apa yang harus aku lakukan, Ya Allah?” gumamnya perlahan dalam doa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun