Hal itu sebagai hukuman karena kami telah cabut malam itu.
Pada subuh hari. Selesai sholat subuh. Kami di suruh berdiri oleh Pak Wen dan membuat Surat Pernyataan
Di surat tersebut tertulis tanda tangan orang tua, wakasis, dan pembimbing.
Pagi harinya kami di hukum untuk piket membersihkan seluruh kawasan asrama selama 1 bulan. Hukuman tersebut sangat besar.
Beberapa hari setelah itu kami di panggil ke ruang kepala madrasah. Untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Hasil dari kepala madrasah. Kami semua yang cabut di suruh pulang untuk beristirahat dan memperbaiki diri dan pikiran.
Kesimpulan
Kisah cabut malam Radhit dan temannya adalah pelajaran penting bagi siswa dan pengelola asrama. Bagi siswa, peristiwa ini mengingatkan pentingnya disiplin dan tanggung jawab. Sementara itu, bagi pengelola asrama, ini menjadi alarm pengingat untuk meningkatkan pengawasan dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi siswa.
Dengan kerja sama dan komunikasi yang baik antara siswa dan pengelola, insiden serupa dapat dicegah di masa depan, sehingga asrama benar-benar menjadi tempat yang mendidik dan menyenangkan bagi siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H