Mengajarkan Siswa Tentang Susahnya Mencari Uang
Penting bagi siswa untuk memahami bahwa uang bukanlah sesuatu yang mudah didapatkan. Orang tua harus membanting tulang dalam mencari uang. Ada pula yang harus memeras otak.
Bila pekerjaan orang tua kuli, buruh, ojek, dan petani misalnya, mereka harus membanting tulang. Mereka mengandalkan fisik dalam bekerja. Bila mereka sehat, bisa mencari uang. Tapi srkali sakit, mereka tak bisa lagi mencari uang. Bila ada tabungan atau simpanan, Alhamdulillah.
Bila tak ada, terpaksa berhutang. Tak jarang mereka berhutang ke rentenir karena rentenirlah yang bersedia memberi hutangan demi bunga. Akhirnya, kondisi ekonomi keluarga itu makin terperosok dalam kekurangan.
Ada pula pekerjaan yang mengharuskan seseorang memeras otak setiap hari, seperti menjadi CEO, guru, dosen, dokter, peneliti, akuntan, pengacara, dan profesi kantoran lainnya. Mereka bekerja dengan memanfaatkan kemampuan berpikir, skill, menganalisis, dan memecahkan masalah yang sering kali rumit dan penuh tekanan.Â
Meski tidak menggunakan tenaga fisik seperti seorang kuli. Tetapi beban mental yang harus mereka hadapi bisa sama beratnya, bahkan kadang lebih melelahkan ini. Hanya saja mereka mendapatkan jaminan kesehatan yang siaga. Artinya, ketika mereka sakit bisa langsung berobat karena ada kartu jaminan kesehatan yang ontime.
Mereka pun memiliki tabungan atau simpanan yang bisa kapan saja mereka gunakan. Mereka tak perlu berhutang ke rentenir tapi bisa berhutang ke koperasi tempat mereka bekerja. Malah bisa mendapat pinjaman dari bank juga.
Begitu juga pedagang. Pekerjaan mereka mengandalkan keterampilan berdagang dan keberanian mengambil risiko. Setiap hari mereka memutar otak untuk menarik pembeli, menghitung untung-rugi, dan menghadapi persaingan pasar.
Pendapatan seorang pedagang tidak selalu pasti; kadang untung besar, tapi tidak jarang pula mereka rugi karena dagangan sepi atau harga bahan pokok naik. Meski penuh tantangan, banyak pedagang yang tetap bertahan dengan keyakinan bahwa rezeki selalu ada dari Allah SWT bagi yang giat berusaha.
Dengan memahami pekerjaan di atas, diharapkan bahwa mereka siswa akan belajar menghargai setiap usaha orang tua, tumbuh menjadi individu yang tangguh, sabar, dan memiliki keimanan yang kuat dalam menjalani kehidupan.
Untuk itu, mengenalkan realitas dunia kerja sejak dini dapat menjadi pelajaran berharga bagi siswa meski hanya kita sampaikan di sela-sela pembelajaran. Pekerjaan dan profesi butuh pendidikan dan skill. Ini bisa diperolah dengan giat belajar di sekolah.