Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengajarkan Siswa Tentang Susahnya Mencari Uang Bila Tak Memiliki Pendidikan dan Skill Dunia Kerja

14 Desember 2024   19:56 Diperbarui: 14 Desember 2024   19:56 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar siswa sedang lomba bermain rubik saat clasmeting: Foto Dokumen Pribadi

Mengajarkan Siswa Tentang Susahnya Mencari Uang

Penting bagi siswa untuk memahami bahwa uang bukanlah sesuatu yang mudah didapatkan. Orang tua harus membanting tulang dalam mencari uang. Ada pula yang harus memeras otak.

Bila pekerjaan orang tua kuli, buruh, ojek, dan petani misalnya, mereka harus membanting tulang. Mereka mengandalkan fisik dalam bekerja. Bila mereka sehat, bisa mencari uang. Tapi srkali sakit, mereka tak bisa lagi mencari uang. Bila ada tabungan atau simpanan, Alhamdulillah.

Bila tak ada, terpaksa berhutang. Tak jarang mereka berhutang ke rentenir karena rentenirlah yang bersedia memberi hutangan demi bunga. Akhirnya, kondisi ekonomi keluarga itu makin terperosok dalam kekurangan.

Ada pula pekerjaan yang mengharuskan seseorang memeras otak setiap hari, seperti menjadi CEO, guru, dosen, dokter, peneliti, akuntan, pengacara, dan profesi kantoran lainnya. Mereka bekerja dengan memanfaatkan kemampuan berpikir, skill, menganalisis, dan memecahkan masalah yang sering kali rumit dan penuh tekanan. 

Meski tidak menggunakan tenaga fisik seperti seorang kuli. Tetapi beban mental yang harus mereka hadapi bisa sama beratnya, bahkan kadang lebih melelahkan ini. Hanya saja mereka mendapatkan jaminan kesehatan yang siaga. Artinya, ketika mereka sakit bisa langsung berobat karena ada kartu jaminan kesehatan yang ontime.

Mereka pun memiliki tabungan atau simpanan yang bisa kapan saja mereka gunakan. Mereka tak perlu berhutang ke rentenir tapi bisa berhutang ke koperasi tempat mereka bekerja. Malah bisa mendapat pinjaman dari bank juga.

Begitu juga pedagang. Pekerjaan mereka mengandalkan keterampilan berdagang dan keberanian mengambil risiko. Setiap hari mereka memutar otak untuk menarik pembeli, menghitung untung-rugi, dan menghadapi persaingan pasar.

Pendapatan seorang pedagang tidak selalu pasti; kadang untung besar, tapi tidak jarang pula mereka rugi karena dagangan sepi atau harga bahan pokok naik. Meski penuh tantangan, banyak pedagang yang tetap bertahan dengan keyakinan bahwa rezeki selalu ada dari Allah SWT bagi yang giat berusaha.

Dengan memahami pekerjaan di atas, diharapkan bahwa mereka siswa akan belajar menghargai setiap usaha orang tua, tumbuh menjadi individu yang tangguh, sabar, dan memiliki keimanan yang kuat dalam menjalani kehidupan.

Untuk itu, mengenalkan realitas dunia kerja sejak dini dapat menjadi pelajaran berharga bagi siswa meski hanya kita sampaikan di sela-sela pembelajaran. Pekerjaan dan profesi butuh pendidikan dan skill. Ini bisa diperolah dengan giat belajar di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun