2. Pendekatan Personal dan Konseling
Temukan siswa yang memiliki pengaruh besar di kelompok siswa suka cabut tersebut. Lakukan pendekatan personal untuk membangun hubungan positif dengan mereka.
Adakan sesi konseling bersama kelompok tersebut untuk membahas dampak bolos dan pentingnya solidaritas dalam hal yang positif.
3. Libatkan Mereka dalam Kegiatan Bermakna
Siswa tersebut lalu diajak untuk bekerja sama dalam proyek yang menarik, seperti drama pada PIK-R, lomba olahraga, dan kegiatan sosial. Dengan begitu, mereka merasa solidaritas tanpa perlu bolos.
Selanjutnya libatkan siswa yang sering bolos dalam posisi tanggung jawab, seperti ketua kelompok belajar atau panitia kegiatan sekolah.
4. Terapkan Sistem Reward dan Konsekuensi
Kepala sekolah dan guru memberikan penghargaan, baik berupa pujian di depan kelas, poin tambahan, atau hadiah kecil, dan uang jajan bagi siswa yang menunjukkan perubahan perilaku positif.
Terapkan juga konsekuensi, seperti membuat siswa yang bolos menyusun refleksi atau menyampaikan pidato tentang pentingnya kedisiplinan di depan teman-temannya.
5. Libatkan Orang Tua
Sampaikan kepada orang tua tentang perilaku bolos siswa dan ajak mereka untuk bersama-sama memberikan pengawasan di rumah. Adakan pula program untuk membantu orang tua memahami cara membangun pengaruh positif di lingkungan anak. Parenting orang tua.