Saat jam olahraga, beberapa siswa memilih bersembunyi di tempat sepi. Situasi ini memberikan peluang untuk mencuri barang yang tidak diawasi. Biasanya mereka mencuri dengan merogoh saku teman-teman mereka atau membuka tas teman. Ini lebih sering dilakukan siswa atau putra. Guru kaget ketika siswa nangis, mengadukan uang hilang.
3. Waktu Salat Zuhur
Jam salat dzuhur berjamaah pun dapat menjadi momen siswa keluar dari pengawasan guru. Beberapa siswa mungkin memilih menghindari salat dan memanfaatkan kesempatan untuk melakukan tindakan negatif. Ini lebih sering terjadi pada siswi atau putri. Merogoh tas teman dan mengambi uang.
4. Jam Praktikum di Laboratorium
Laboratorium memiliki banyak alat penting yang bisa menjadi target pencurian. Kurangnya pengawasan dalam kegiatan praktik sering kali memberikan celah bagi siswa untuk melakukan tindakan tersebut.
Begitu juga kelas saat praktikum. Ada saja siswa yang cabut. Lalu mencuri uang teman di tas saat praktikum berlangsung. Selain waktu itu peluang untuk siswa kita mencuri tentu juga tetap ada.
Strategi Mengatasi Anak Suka Mencuri
Strategi adalah rencana terstruktur yang dirancang guru untuk mencapai tujuan dalam mengatasi anak yang suka mencuri dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekolah secara efektif dan efisien.
Dalam penyusunannya, strategi mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kondisi internal dan eksternal sekolah, peluang, serta tantangan yang mungkin dihadapi ketika melakukan strategi mengatasi anak yang suka mencuri ini.Â
Melalui pendekatan yang terencana dari semua guru, strategi membantu menentukan langkah-langkah prioritas dalam mengatasi masalah anak yang suka mencuri itu.Â
Pendekatan untuk mengoptimalkan potensi guru juga dan meminimalkan risiko yang akan diterima guru dan siswa yang suka mencuri maka perlu strategi sehingga tujuan dapat dicapai dengan hasil yang maksimal.