Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Waktu-Waktu Rawan Siswa: Strategi Guru dalam Mengatasi Siswa dengan Karakter Suka Mencuri

5 Desember 2024   16:27 Diperbarui: 5 Desember 2024   17:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada siswa usia remaja pun (13–18 tahun), mencuri sering kali menjadi bentuk pemberontakan, pengaruh buruk lingkungan, atau ekspresi emosi yang tidak terkendali bagi remaja. Dengan memahami karakteristik ini, guru dapat menentukan pendekatan yang tepat untuk setiap kelompok usia.

Guru adalah ujung tombak pembentukan karakter siswa itu di sekolah dan orangtua di rumah. Salah satu tantangan yang sering dihadapi guru saat menemukan siswa dengan perilaku mencuri. Meski sering kali dianggap sebagai tindakan nakal, perilaku ini sebenarnya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang lebih serius dan kompleks.

Guru perlu memahami akar masalahnya, mengenali waktu-waktu rawan terjadinya pencurian, dan menerapkan strategi yang efektif untuk mengatasinya.

Alasan Siswa Melakukan Pencurian

1. Kebutuhan Ekonomi

Beberapa siswa mungkin mencuri karena berasal dari keluarga yang kurang mampu. Mereka merasa tidak punya pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti membeli makanan atau alat sekolah. Mereka pun mencuri.

2. Kurangnya Mendapat Perhatian

Anak yang kurang mendapat perhatian dari keluarga atau teman terkadang mencuri untuk menarik perhatian mereka. Tindakan ini sering kali merupakan bentuk teriakan minta tolong yang tidak tersampaikan dengan kata-kata. Mereka mencuri agar menarik perhatian sekelilingnya.

3. Pengaruh Lingkungan

Lingkungan sosial yang buruk, seperti teman sebaya yang memiliki kebiasaan mencuri, dapat memengaruhi siswa untuk mengikuti perilaku tersebut. Mereka mungkin melakukannya demi diterima dalam kelompok tertentu. Mereka mencuri di mana saja bila ada kesempatan. Mereka pun akan bangga bila sudah mencuri.

4. Kurangnya Pemahaman Moral dan Agama

Siswa yang lebih muda sering kali belum memahami nilai-nilai agama dan moral secara mendalam. Mereka mungkin belum menyadari bahwa mencuri adalah tindakan yang salah dan berdampak buruk pada orang lain. Kebiasaan mencuri bisa berlanjut menjadi tindak kriminalitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun