Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Bentuk Refleksi dari Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pilkada 2024

25 September 2024   20:02 Diperbarui: 28 September 2024   07:16 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini tentu menjadi catatan perhatian penting bagi penyelenggara dan peserta pilkada agar pesta demokrasi kali ini di Padang Panjang dapat berlangsung dengan lancar dan damai tanpa ada pelanggaran atau sengketa  berlarut-larut.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia adalah proses pemilihan langsung kepala daerah, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, oleh rakyat di daerah tersebut. 

Dilaksanakan berdasar Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, yang merupakan revisi dari beberapa undang-undang sebelumnya.

Beberapa isu utama yang sering muncul dalam pelaksanaan Pilkada dan perlu antisipasi, antara lain:

1. Menghindari Politik Uang (Money Politics)

Masalah utama yang tak boleh terjadi dalam Pilkada, kandidat atau tim sukses menggunakan uang untuk mempengaruhi pilihan pemilih. Praktik ini bertentangan dengan hukum dan sulit diberantas bila dilakukan secara terselubung.

2. Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN)

ASN diminta bersikap netral dalam Pilkada, tetapi ada saja laporan tentang keterlibatan ASN dalam mendukung salah satu calon, baik secara terang-terangan maupun diam-diam.

3. Politik Identitas

Penggunaan isu-isu seperti agama, suku, atau ras dalam kampanye politik harus dihilangkan karena ini sering memecah belah masyarakat. Hal ini menjadi tantangan dalam menjaga keberagaman dan kerukunan di tengah masyarakat Indonesia.

4. Tingginya Biaya Kampanye

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun