Mulai Selasa, 11 Juli 2023 lalu, di sekolah tempat saya mengajar sudah mulai melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM). Adapun Senin, 10 Juli 2023, kami guru rapat persiapan PBM ke depan, siswa menyelesaikan administrasi dengan Tata Usaha Sekolah.
Seperti biasa saya berkenalan dengan mereka. Mata mereka menyiratkan rasa penasaran. Seperti apa saya mengajar?
Seperti kata pepatah, "Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta." Tentu perkenalan antara saya dan mereka urgen alias penting, dong. Maka sayapun memperkenalkan diri kepada mereka sambil bercanda.
"Oke, Ananda. Kenalkan, nama Ibuk pendek saja sama seperti orangnya. Tapi, manis, sama pula seperti orangnya. Manis!" Canda saya.Â
"Yusriana, S.Pd. Â Boleh Ananda panggil Buk Yus." Lanjut saya. Wajah mereka pun dari beku mulai mencair, menjadi tersenyum. Mereka mulai tertarik. Saya pun tersenyum.
Yah, saya harus menanamkan mindset di otak kecil mereka bahwa saya guru mereka yang manis. Mereka tak saya biarkan berpikiran liar hanya melihat kelemahan dan kekurangan saya dengan tinggi badan hanya 154 CM.
Perkenalan pun terus mengalir. Saya pun memanggil nama mereka satu demi satu sambil bercerita banyak hal. Di antara cerita banyak hal, saya pun menanyai kampung asal mereka.
Dari Pasaman, Pasbar, Solok, Darmasraya, Sawah Lunto, Sijunjung, Â Jambi, Bengkulu, Lampung, Bekasi, Tangerang, Â begitu penjelasan mereka. Bila sekampung dengan saya, saya pun bertanya lebih banyak.
Yah, memang siswa di sekolah saya terdiri atas dua jenis. Asrama dan non asrama. Siswa asrama berasal dari  berbagai daerah di Indonesia. Sedang non Asrama dari Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, dan Bukittinggi. Beberapa dari luar daerah itu.
Jadilah perkenalan itu membuat kami saling tanya jawab, tersenyum dengan ceria. Mereka pun mulai berani bertanya seputar diri saya. "Ibuk guru apa, Buk?" Tanya salah seorang dari mereka.