Saya pertama melakukan medical check up pada tahun 2007. Kala itu kami melakukan medical untuk keperluan pemberkasan CPNS. Ya, semua dicek. Ketika memperoleh hasil tes, pada umumnya masalah kami dengan rekan kerja, terkait pola makan salah, kolesterol saja.
Saya pribadi harus mengulang dua kali ke Rumah Sakit untuk check kolesterol kala itu karena tinggi. Seminggu rutin saya meninggalkan larangan dokter memakan goreng-gorengan dan harus banyak makan sayur dan buah. Kebiasaan itu hingga normal kembali kolesterol saya.
Kadar kolesterol normal wanita usia 20 tahun ke atas 125-200 mg/dL dengan jumlah LDL dibawah 100 mg/dL dan HDL di atas 40 mg/dL. Dikatakan kolesterol tinggi jika kadar dalam darah mencapai lebih dari 239 mg/dL. Saya waktu itu 300 mg/dL lebih. He he he.
Yah, lumayan susahlah untuk menurunkan kala itu karena saya sibuk sehingga jarang berolah raga. Namun, dengan mengetahui status kesehatan usai medical check up sangat senang.
Kita pun kemungkinan menderita penyakit bisa terdeteksi cepat menjadi sangat penting. Penyakit bisa kita ketahui dengan menjalani medical check up secara rutin. Lantas, medical check up-nya, seperti apa?  Jenis pemeriksaan yang  dapat kita pilih sesuai kebutuhan adakah?
Lansia atau Lanjut Usia, orang yang memiliki indikasi atau faktor risiko penyakit tertentu, medical check up sangat penting lho. Namun, bagi orang yang sehat seperti kita juga tetap perlu menjalani medical. Minimal sekali setahun.
Jenis pemeriksaan yang perlu kita lakukan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan kita. Apa keluhan kita. Percayalah bahwa medical check up dapat membantu menentukan status kesehatan secara menyeluruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H