Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wisman di Bali Berulah dengan Berkendara Tanpa SIM, Helm, dan Baju

17 Maret 2023   21:31 Diperbarui: 17 Maret 2023   21:51 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah jawaban salah seorang bule Rusia, Kate. Ia mengaku tak ada masalah wisatawan bertelanjang dada atau tak mengenakan baju di tempat wisata, Seminyak, Kuta, dan Canggu karena cuaca Bali sangat panas.

Penolakan muncul dan terjadi saat mereka mengunjungi kawasan yang cukup formal. Ia tak berkomentar terkait sanksi deportasi untuk turis yang melanggar aturan berkendara. Itu hak aparat. 

Kate juga sependapat jika pengendara turis asing wajib memiliki SIM internasional. Ia ngeri kala melihat gadis Rusia kecelakaan di Bali, turis tersebut mungkin tak memiliki SIM, tapi tetap berkendara.

Juga tak ada salahnya turis tak memiliki SIM. Tapi belajar berkendara dulu di Bali. Mengunjungi objek wisata dengan kendaraan pengalaman menyenangkan dan sangat menantang di Bali.

Waduh, seharusnya ditilang. Diberi sanksi. Anak bangsa tanpa helm dan SIM ditilang. Tentu Wisman pun diberlakukan peraturan yang sama. Perlukah dideportase, tentu sesuai tingkat kesalahan. Bila salahnya besar dan mengancam negara tentu deportase. Tapi bila pelanggaran ringan cukup ditilang dan bayar denda sesuai Undang-Undang berlaku.

Adakah pengalamanmu bersaing kerja dengan turis asing yang memiliki visa wisata? Untuk Sumatera Barat tak ada persaingan kerja dengan turis asing yang memiliki visa. Semua akur saja.

 Meski butuh tenaga, tak pernah warga Sumbar menggunakan jasa turis. Mereka dilayani dengan pelayanan prima karena orang Sumbar memang ramah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun