Begitu pula di sekolah, ketika honor dulu, semua serba kurang. Mengadu ke orang tua tentu pantang. Sekali merantau tak boleh membawa dan meminta apa-apa dari kampung. Malu. Harusnya kita yang membawa sesuatu ke kampung. Wanita alpha memiliki prinsip tegas.
Bagi perempuan mandiri dan sabar, semua dijalani. Istri ya, Ibu bagi anak,ya. Guru bagi murid, ya dijalani. Bahkan, untuk loyalitas kerja tak segan lembur mendampingi anak lomba menulis. Impian siswa bisa ke Jakarta tercapai. Meski murid saya kala itu hanya meraih harapan 1 di Jakarta.
Tak ada keluh kesah tetap semangar. Melihat mata dan pipi anak saat pulang sekolah, kita sangat senang. Apalagi bila mulut kecilnya bercerita bagaimana ia di PAUD.Â
Mereka katanya makan bersama dengan Bu Guru. Sayurnya habis, lauk habis, dan nasi habis. Duh, senang menyimaknya. Rasa lelah bekerja seharian pun hilang. Ciuman kangen dan sayang mendarat di pipi cabinya.
Demikian setiap hari perempuan perkasa menjalani hidup. Demikian juga pada pagi hari saat berjumpa dengan murid. Mereka bertanya merdu, "Sehat, Buk?" "Assalamualaikum, Bu. Duh, cantik sekali Ibu hari ini," rayu mereka. Senyumpun merekah.
Alpha female merupakan istilah yang digunakan mendeskripsikan perempuan di atas. Bahkan, muridpun memberi istilah itu sejak dulu kepada kami gurunya.
"Guru MTsN ini, wanita-wanita perkasa, yo Bu." Adu seorang anak kepada ibunya di rumah. Mengajar, gotong royong, membina anak nakal, jemput anak mereka di PAUD dan sekolah pun semangat.
Bahkan menyambi ke pasar untuk membeli sayuran dan bahan dapur bila jam kosong. Sore jelang maghrib baru pulang. Memiliki karakter kuat, dominan, dan tegas. Mereka memiliki pemikiran dan tindakan yang dapat memengaruhi siswanya.
Mereka memang ada di mana-mana. Di pasar, usai subuh, mereka sudah bertransaksi sayur-sayura, di sawah, mereka mencangkul, hingga memanen padi, palawija, di ladangpun demikian, di perusahaan, wanita-wanita cantik dan modis tut tat tis tus di depan meja dengan keyboardnya, atau di sekolah, guru dengan muridnya, maupun di kementerian, seperti Sri Mulyani, dan lainnya.
Ya, perempuan alfa atau alpha female adalah kita, wanita-wanita tangguh yang  tak kenal lelah dan terus berjuang demi impian, anak, keluarga, organisasi, bahkan demi kemajuan bangsa ini. Tak salah Rasulullah menyampaikan bahwa peran wanita alpha dalam haditsnya.
Rasulullah SAW menyatakan bahwa wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya maka baiklah negaranya dan jika rusak wanitanya maka rusak pula negaranya. Bila kita wanita kuat, maka kuat pula negara kita. Negara mencakup, diri kita, anak-anak kita, suami kita, keluarga besar kita, tetangga kita, kelurahan kita hingga masyarakat Indonesia.