Menajemen hatimu berarti kamu mengelola hati agar jiwa berdamai dengan mata, pikiran, dan logika dalam satu bahasa tubuh yang bahagia  terpancar dari cahaya senyum dan sapaan matamu.
Jika pandai mengelola hati.. maka siap-siaplahlah menjadi pribadi istiqomah dalam sapaan kekecewaan... dan kamu akan berdamai dengan semua keadaan hidupmu.
Bersyukur.... saat senang mencobaimu
bersabar saat sedih berpesta pora di hati dan jiwamu atau patut kamu bersyukur padanya karena senang dan sedih itu dua makanan jiwa yang membedakan hakikat rasa di hidupmu.
Bersyukur dan senang karena nikmatNya..
Bersyukur dan sedih karena hikmahNya...
Karena bisa jadi kesedihan adalah jalan Allah mendekat kepadaNya lewat doa-doa dalam dialog sepi dan khusuk dalam hidupmu.
Sebab dalam menjalani hidup kamu tak bisa menghindarku si senang dan si sedih karena aku adalah dua rasa yang menorehkan cita rasa mewarnai perjalanan hati, pikiran, jiwa, dan jasadmu menuju nikmatnya pertarungan masa dalam hidupmu.
Kesenangan dan Kesedihan..
Lapang dan sempit..
Sehat dan sakit..
Mudah dan sulit..
Mereka akan silih berganti mendampingimu melebihi kesetian suami kepada istri dan istri kepada suami bahkan melebihi sayang ibu kapada anaknya yang mengalir seperti kencangnya massa air terjun di bukit hatimu.
Maka beruntung dirimu yang pandai mengelola hati sebab hidupmu tak akan mudah dikendalikan keadaan dan hidupmu tak mudah dipermainkan perasaan dia terus lempeng menuju Allahnya yang pencemburu
Hingga sampai akhir hayatmu dalam keadaan bersyukur dan ridho atas tulisan takdir hidupmu.
"Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya (QS.Al-Bayyinah:8)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H