Pertama, Â penyaluran bantuan dilakukan secara terkoordinasi melalui posko utama agar pendistribusian merata dan untuk menjaga hal-hal negatif yang terjadi di lapangan.Â
Pendistribusian bantuan akan terkawal sehingga tak akan ada lagi kejadian pembawa bantuan ditolak warga. Ini juga meminimalisir berita hoaks.
Kedua, salurkan bantuan dengan berfokus di wilayah tertentu. Misalnya di wilayah Kampung Tegallega RT 02 dan RW 03 yang diserahkan secara langsung kepada Ketua RT Dadang sebagai perwakilan penerima manfaat.
Selanjutnya, bantuan tersebut akan didistribusikan kepada 242 kepala keluarga atau sekitar 910 warga yang terdampak. Beri kepercayaan kepada ketua RT untuk menyalurkan kepada warganya.
Ketiga, berkoordinasilah dengan penjabat setempat untuk  memberikan bantuan kepada korban bencana gempa bumi dan juga relawan yang berasal dari perwakilan organisasi mahasiswa di bawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, misalnya Alumni UNJ yang ada di sana.
Keempat, bagi masyarakat, organisasi, swasta, dan pihak donatur lainnya yang berniat membantu warga terdampak bencana sebaiknya menyalurkan bantuan lewat satu pintu, yakni melalui posko utama yang berada di Pendopo Bupati.
Pendistribusian logistik terganggu, proses pencarian, dan pertolongan korban jiwa juga terganggu jika bergerak sendiri-sendiri karena cuaca juga hujan di sini. Maka diharapkan pemberian bantuan mengikuti mekanisme atau skema seperti ini agar pendistribusian bantuan berjalan tertib dan tepat sasaran.
Kelima, pihak kecamatan mengajukan kebutuhan masing-masing wilayah, kebutuhan logistikpun didistibusikan ke kantor-kantor kecamatan menggunakan armada yang disiapkan instansi-instansi terkait seperti Dishub, TNI/Polri, dan BPBD.
Para kades dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas segera mendistribusikan ke titik-titik pengungsian sesuai permintaan wilayah sehingga tidak ada lagi laporan satu sisi dapat logistik berlebihan, di sisi lain tidak dapat sama sekali.
Keenam, bantuan berupa sembako, selimut, karpet, susu, biskuit, popok anak dan kebutuhan hidup balita lainnya diutamakan saat bencana. Benda lain seperti lampu senter dan baterai cadangan, perlengkapan PPPK dan panduannya, makanan siap saji dan minuman (perhatikan masa berlakunya), dan uang secukupnya.
Ketujuh, merelokasi sementara bagi yang kehilangan tempat tinggal atau yang tidak memungkinkan tinggal di rumahnya. Mereka perlu diberi tempat tinggal sementara yang layak. Relokasi sebaiknya yang mudah terjangkau tim logistik.