Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Hindari Toxic Parenting dengan 9 Cara Ini, Mom-Dad!

15 November 2022   20:58 Diperbarui: 17 November 2022   18:48 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut 9 ciri perbuatan toxic yang bisa melukai anak, harus mom-dad hindari dengan 9 trik ini.

Pertama, buang sikap egois, pahami perasaan bukan mengabaikan anak.

Seorang ayah terpanggil ke sekolah karena anaknya bolos, beliau berkata kepada anaknya, "Apalagi kurangnya, Nak? Baju baru, tas baru, uang jajan, handphone termahal, playstation, notebook, semua ada."

Lupa kasih sayang dan perhatian, bercerita dengan perasaan, dan memeluk anak . Anak butuh kasih sayang bukan finansial saja.

Kedua, jangan menuntut anak melakukan sesuatu untuk memenuhi gengsi tanpa memikirkan perasaan anak.

Misalnya, anak harus juara, padahal sekarang bukan zaman juara. Anak di sekolahkan tapi tak mendapat pola asuh belajar yang benar di rumah. 

Ilustrasi dampingi anak belajar : kompas.com
Ilustrasi dampingi anak belajar : kompas.com

Ketiga, jangan bereaksi berlebihan kepada anak, melakukan kekerasan fisik dan verbal karena tidak bisa mengontrol emosi, mencela, dan memaki anak. 

Kesalahan ini dari generasi sebelumnya, diwarisi ke generasi sekarang. Disebut dengan "Rantai Kekerasan dalam Keluarga". 

Harus diputus. Cut. Potong. Jangan dilanjutkan lagi. Gunakan pola asuh 'anakku temanku' dan gunakan kasih sayang namun dalam hal tertentu bisa tegas. Tegas bukan berarti memukul dan mencaci.

Ilustrasi mendidik anak dengan kasih sayang: parapuan.co
Ilustrasi mendidik anak dengan kasih sayang: parapuan.co

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun