Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

ASI Eksklusif untuk Buah Hati Harus

11 Oktober 2022   21:36 Diperbarui: 11 Oktober 2022   21:52 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masihkah Kita Mengindahkan Anjuran ASI Eksklusif?

ASI Eksklusif

Ketika saya melahirkan seorang bayi laki-laki di salah satu rumah sakit di kota kami tinggal, sedih rasanya karena si bayi malam pertama harus tidur di inkubator.

Selain karena kesehatan saya selaku ibu belum pulih juga karena bayi harus berada di tempat steril dulu dan suami pun tak tega mengganggu saya pasca persalinan yang cukup rumit.

Bayi laki-laki kami lahir dengan berat 3,25 gram dan  panjang 50 Cm. Manis dan tampan mirip ayahnya. Ingin sekali menyusui bayi kami, namun belum berjumpa.

Ketika bayi itu lahir, pertanyaan pertama yang saya ajukan apakah dia lahir sempurna? Saya agak trauma ketika hamil, mendapati anak salah satu teman yang lahir tak memiliki lubang anus sebagai pelengkap kebutuhan pencernaannya.

Syukurlah si sulung sempurna. Semua ada. Termasuk hal yang sempat saya khawatirkan. Semua normal. Saya pun bersyukur kepada Allah dengan mengucap Alhamdulillah.

Hari kedua pasca melahirkan si sulung di antar perawat ke ruangan kami. Sungguh senang melihatnya. Si perawat berpesan, jika air susu ibu belum keluar, beri susu formula ini. Cukup satu sendok susu diaduk dengan air termos dan disuapkan sedikit-sedikit.

Sedih sekali mendapati kenyataan ini. Ternyata bayi saya sudah dicekoki susu formula. Padahal sesuai buku hamil yang saya baca anak sebaiknya dicekoki ASI Ekslusif dahulu pasca persalinan.

Miris memang. Ingin menangis rasanya. Lalu saya pun meraih bayi itu dan mulai belajar memberi ASI. Namun, takdir Allah berkata lain. Sekeras apapun si bayi menghisap, air ASI tak juga keluar. Bahkan bibir mungilnya telah memerah. Air mata saya pun akhirnya menetes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun