Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Awas Denda Puluhan Juta, Terus Periksa Meteran Listrik di Rumah Lewat Aplikasi Mobile sebelum Tanggal Tempo

26 Agustus 2022   02:48 Diperbarui: 26 Agustus 2022   02:56 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pun komplain lewat layanan PLN sekian-sekian. Lalu saya disuruh memoto meteran, sesuai posisi angka di meteran. Tercatat sama dengan catatan petugas catatan di lapangan. Ketika saya konfirmasi ke petugas mencatat, katanya sifat pemakaian rekening listrik memang sudah punya reng atau rentangan.

Beberapa hari terakhir, memang bukan saya saja yang klmplain kepada pihak ini, banyak masyarakat yang mengeluhkan tagihan listrik PLN yang membengkak. Di media sosial beredar, kalau pelanggan PLN merasa kalau tarif listrik naik, terutama mereka yang masuk kategori pelanggan non-subsidi.

Pada saat komplain, kata petugas pencatat diketahui penetapan tarif listrik PLN dilakukan 3 bulan sekali oleh pemerintah. Untuk tarif April 2021 hingga saat itu dinyatakan tetap, yakni sama dengan periode 3 bulan sebelumnya sesuai tarif listrik terbaru PLN berdasarkan tegangan per triwulan II/ 2020: 

  1. Tegangan rendah Rp 1.467/kWh 

  2. R-1/900 VA RTM Rp 1.352/kWh 

  3. Tegangan menengah Rp 1.115/kWh 

  4. Tegangan tinggi Rp 997/kWh

Bagaimana memastikan bahwa tagihan sudah sesuai dengan pemakaian daya listrik? Konsumen bisa mengecek secara mandiri penggunaan listrik bulanannya melalui aplikasi PLN Mobile, Contact Center PLN, ataupun website pln.co.id.

Menurut petugas penjawab pada contact, pencatatan petugas dengan foto sudah sama. Begitu pula kata petugas pencatat jika pemakaian kWh sudah sekian-----sekian sebelumnya, maka kemungkinan untuk turun seperti air PDAM itu tak akan pernah tedjadi. Hemat tak hemat pun tagihan akan tetap segitu. Aneh bukan?

Jadilah sejak pandemi hingga hari ini tagihan listrik saya pasca protes turun 20 ribuan lagi. Memang terasa aneh karena 2019 tiap hari menyeterika dan mencuci pakai listrik dengan jumlah kepala 16 orang, bayaran listrik tetap sama dengan jumlah kepala cuma 5 orang. Inilah yang saya komplain. 

Artinya, ada ketidakpercayaan pihak PLN kepada pelanggan bahwa pelanggan sudah berhemat dan ada perubahan jumlah pemakai pada konsumen. Demikian juga usaha. Bisa jadi bangkrut, pindah, dan tutup usaha. Tentu kebijakan PLN dengan tagihan biasanya 1,8 juta turun menjadi 500 ribu bisa saja terjadi. Ini opsi jujur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun