Adapun ajang kompetensi robotik ini sebenarnya bertujuan untuk membangkitkan pendidikan sains dan teknologi di kalangan pelajar madrasah. Untuk menumbuh kembangkan dan meningkatkan kreativitas pelajar di madrasah.
Sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan manusia di zaman teknologi ini, bahwa mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam dunia nyata sudah menjadi keharusan. Maka meningkatkan kemampuan pelajar madrasah dalam pengembangan bidang teknologi robotika diperlukan.
Salah satu adaptasi madrasah dalam mewujudkan siswa yang unggul dalam kreativitas adalah turut serta mewujudkan kegiatan kompetisi robotik. Kompetisi robotik ini diharapkan menjadikan pelajar  bisa dalam mengapikasikan teori-teori pembelajaran di madrasah bidang sains dan tekhnologi terapan.
Tekhnologi dalam bidang rancang bangun dan rekayasa robotika ini sebagai pijakan untuk ikut serta bersaing kreatif di kancah lebih besar yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (PPN), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia kelak.
Dengan adanya Kegiatan Workshop Robotik Madrasah se-Sumatera Barat yang dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Agustus 2022 di MAN 1 Bukittinggi itu pelajar madrasah telah mempersiapkan diri guna mengikuti kontes robotika lebih berkelas. Sekelas KRI (Kontes Robot Indonesia).
Proses pembinaan kreativitas robotika ini memang perlu sejak dini diupayakan. Wadah untuk penyaluran kompetensi pelajar madrasah ini sudah sepatutnya difasilitasi sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler mereka. Sebab, sebagian dari pelajar butuh wadah penyaluran bakat di bidang teknologi.
Hanya saja masih banyak sekolah atau madrasah yang belum menyediakan fasilitas ekstra ini secara permanen. Apa kendala tentu dana dan SDM guru yang belum tersedia di berbagai sekolah.
Kebijakan penyediaan fasilitas ekstra ini sudah sepatutnya menjadi wacana bagi pihak sekolah dengan komite selaku perwakilan orang tua siswa dalam memenuhi kebutuhan ekstrakurikuler siswa.
Selama ini juga disayangkan, konsep ekstrakurikuler robotika hanya ditekuni sebagai 'aji mumpung'. Ada anak berbakat lalu ada lomba atau kontes. Mendaftar, latihan persiapan, lomba, dan kebetulan menang.
Alangkah lebih berkualitas jika kegiatan ini diumumkan sebagai kegiatan rutin ekstrakurikuler sekolah.
Program ekstrakurikuer ini akan menjadi pilihan tetap pebakat robotika di sekolah. Program ini akan membantu penanaman konsep sains sejak dini.