Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fenomena Prabowo, Puan, hingga Jumlah Parpol Pemilu 2024

27 Juli 2022   22:39 Diperbarui: 27 Juli 2022   22:46 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megawati,Prabowo, dan Puan : dok instagram Puan Maharani

Lalu adakah batasan jumlah parpol pada pemilu 2024?  Menurut saya taklah menjadi patokan dalam penentuan Menang Kalah pemilihan Capres dan Cawapres 2024 jumlah parpol yang mengikuti pemilu itu. Setiap parpol tentu mengusung nama Capres dan Cawapres mereka.

Justru jumlah Capres dan Cawapreslah yang perlu tetap dibatasi sesuai pemilu sebelumnya tahun 2019. Cukup dua pasang Capres dan Cawapres.

Semakin banyak Parpol yang ikut menjadi peserta pemilu tentu akan lebih mewakili ide rakyat yang majemuk dalam beraspirasi. Ini tentu tak masalah selagi Parpol hanya mendukung satu balon. Memusingkan jika Capres dan Cawapres yang banyak karena akan berakibat suara tak bulat atau pecah.

Jika parpol yang mengikuti pemilu banyak tentu ada sisi baiknya. Demokrasi semakin terealisasi. Keterwakilan aspirasi lapisan masyarakat terpenuhi. Rakyat bisa memilih parpol yang sejalan dengan keinginannya. Apalagi sejalan ideologi parpol dengan rakyat.

Kepuasan masyarakat dalam memilih juga perlu diperhatikan. Dengan adanya jumlah parpol yang banyak tentu masyarakat sebagai konsumen semakin puas memilih. Parpol mana yang mereka anggap bisa mewakili ideologi dan aspirasinya.

Di sisi lain banyaknya parpol dalam pemilu juga dinilai kurang efektif. Sebagian berpendapat ini akan menimbulkan kebingungan bagi warga saat memilih. Banyak surat suara yang tidak sah karena salah coblos atau sama sekali tak dicoblos.

Fenomena pasangan Prabowo-Puan atau Puan-Prabowo nampaknya akan semakin hangat diperbincangkan di tengah banyaknya jumlah parpol pada pemilu 2024 mendatang. Pro kontra atas pasangan ini menuai banyak perhatian. Koalisi PDIP selaku partai terbesar dengan gerindra benar dinanti.

Ada istilah King Maker 2024 dari Jpnn.com, ada yang bertanya mungkinkah menang? Dengan kekaleman Prabowo menanggapi pro kontra ini beliau selaku nomor satu di Gerindra dinilai dingin. Ada pula yang menilai Prabowo-Puan sebatas spekulasi hingga kebingungan atas reaksi Ibu Megawati apakah restu Prabowo-Puan atau Puan - Prabowo.

Itulah wacana wajah politik hari ini. Kita tunggu kemajuan wacana ini dan solusinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun