Modul Gratis Kurikulum Merdeka 2022
Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang dihasilkan dengan pemikiran, pengkajian, dan penelitian panjang. Proses pembuatannya berpijak dari polemik pandemi dan kekurangberhasilan K-13 dalam menjawab tantangan global akibat menurunnya perekonomian Indonesia.
Target kurikulum ini sangat jauh ke depan menembus ruang dan waktu. Diharapkan Kemendikbudristekdikti kurikulum ini mampu menghasilkan generasi kompetitif. Meskipun lapangan kerja sempit, lahan pertanian habis, dan SDA yang bisa diandalkan tak menjamin lagi, generasi kurikulum merdeka 2022 ini mampu menghasilkan tenaga kerja siap tempur.
Diharapkan mereka kelak mampu menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri. Semakin bagus bisa melibatkan orang lain dalam lapangan kerja itu. Satu orang generasi bisa membawa sepuluh atau lebih orang sebagai tenaga kerjanya.
Andalan dan esensi kurikulum merdeka ini adalah'Projek Based Learning' sebagaimana penulis tulis di kompasiana ini pada tanggal 21 Juni 2022, dua minggu lalu dengan judul "Project Based Learning dan Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka"
Pembelajaran berbasis proyek itulah maksud Project Based Learning. Diharapkan mampu mengembalikan karakter anak bangsa yang sedang mengalami krisis saat ini. Sebagian pelajar mengalaminya. Maka perlulah dilakukan modifikasi pembelajaran agar pelajar, guru, dan stakeholder sekolah berprofil pancasila, di antaranya, kreatif.
Berikut contoh pembelajaran berbasis proyek yang bisa kita terapkan dalam dimensi kurikulum merdeka 2022. Contoh ini begitu bervisi ke depan hingga bisa diwariskan ke anak cucu generasi ini. Â Observasi ini telah dicubakan di Australia dan bisa kita lakukan di Indonesa.Â
Misalnya, siswa belajar bersama guru biologi tentang makhluk hidup. Siswa disuruh guru membawa telur ke sekolah. Pada fase ini guru biologi menjelaskan tentang makhluk hidup. Proses perkembangbiakan ayam misalnya. Telur sebagai cikal bakal ayam. Sampai di sini baru sebatas konsep atau konten istilah merdeka belajarnya. Dalam K-13 disebut kognitif.Â
Agar pengalaman hidup siswa nyata dan keterampilan seumur hidupnya tercapai maka siswa mencobakan keterampilan mengembangbiakkan ayam. Telur yang mereka bawa akan dierami agar menetas menjadi ayam sebenarnya. Tentu proses ini butuh penetas telur. Pada proses ini guru mulai memberikan keterampilan seumur hidup untuk siswa tentang beternak ayam.
Siswa berikutnya belajar menetaskan telur dengan menggunakan mesin pengeram atau pemanas. Di fase ini guru Fisika membantu siswa membuat pemanas atau penetas telur. Pada elemen ini siswa perlu mengukur suhu dan sebagainya dalam ranah Fisika. Ranah guru fisika membimbing anak dalam membuat mesin penetas telur.
Ketika siswa membutuhkan cara membuat mesin penetas telur, siswa dibantu pula oleh guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab jika berada di Madrasah tentang prosedur pembuatan mesin penetas. Pada pembelajaran ini siswa melakukan survei dari you tobe atau situs bagaimana cara membuat mesin pemanas. Dibutuhkan pula bantuan dari guru TIK untuk membuat laporan hasil observasi mereka.
Setelah prosedur, pembuatan laporan, siswa pun sampai pada tahap bergotong royong membuat mesin pemanas sesuai dengan model pemanas yang mereka pilih. Proyek ini sampai selesai mereka membuat pemanas. Inilah tugas guru fisika membimbing siswanya.
Berikutnya jika pemanas sudah selesai kembali ke elemen biologi. Siswa mencobakan penetasan telur. Tiap hari mereka membuat laporan perkembangan penetasan telur. Hingga  21 hari telur mengalami penetasan . Ada telur yang menetas. Mereka kaji pula sebab telur tidak menetas berdasarkan teori atau konten biologi. Berapa hari pula ayam bisa dipindahkan ke kandang.
Selanjutnya, siswa membuat kandang ayam pada elemen ini guru matematika, guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab pula yang menghendel cara membuat kandang hingga selesai secara teori atau konten.
Siswa kembali berkreativitas mencari teori pembuatan kandang yang sehat. Jika kandang sudah selesai ayam pun dimasukkan ke kandang. Kembali ke ranah fisika dan biologi pengamatan perkembangan ayam dari hari ke hari dan berapa kuantitas jumlah makanan ayam setiap hari.
Bagaimana kualitas makanan ayam. Biasanya 30-40 hari ayam siap untuk dipotong atau disembelih. Pada tahap ini guru agama pula berteori. Tata cara menyemblih ayam dan makanan yang halal.
Ayam selesai dipotong kemudian diolah dalam pembelajaran prakarya dan bahasa indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab mulai dari teks prosedur dan prakarya proses memasak. Masak memasak. Mungkin bikin ayam krspi yang krenyezzz ( Baca "Menyiasati ayam krispi yang krenyezzz"). Bisa bikin ayam kecap, ayam penyet, rendang ayam, ayam panggangayam saus, ayam balado, korma ayam, dan kalio ayam. Mereka dibagi atas beberapa kelompok sesuai ayam masakan mereka.
Pada tahap berikut mereka belajar menghias masakan dan menghidangkan. Merekapun belajar menjadi chef, pelayan, dan penyaji. Dalam hal ini mereka dibimbing guru prakarya, seni budaya, Â guru ips dan pendidikan pancasila. Bagaimana cara mengemas makanan, memasarkan makanan, budaya yang harus dipertahankan, seni berbicara, seni menjual, kekayaan makanan khas daerah, dan sifat jujur.
Sebenenarnya itulah esensial dari kurikulum merdeka. Sekolah penggerak diharapkan mampu menyusun modul seperti itu hingga sekolah lain bisa memanfaatkan modul tersebut.
Namun, untuk tahap awal ini, semua masih disiapkan oleh aplikasi dalam kurikulum merdeka ini. Salah satunya kebutuhan mengajar guru berupa modul tersebut. Modul ini gratis dan guru tinggal menggunakan dengan mengklik tombol aplikasi atau link. Memang modul ini belumlah seperti modul kolaborasi yang dicubakan di Australia tersebut.
Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran  (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasarannya. Modul ini boleh dimodivikasi sesuai konteks kebutuhan daerah tempat guru mengajar.
Misalanya di daerah yang siswanya berada di lingkungan petani dengan peternakan ikan, tentu modul yang mereka perlukan tentang beternak ikan. Keterampilan seumur hidup mereka tentang tata cara beternak ikan. Guru bersama sekolah bisa membuat modul dengan sistem proses beternak ayam di atas.
Modul ajar ini disusun sesuai dengan fase (SD, SMP, SMA) atau tahap perkembangan peserta didik dengan mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang atau seumur hidup. Jika kita lihat dari modul yang tersedia hari ini untuk tingkat SD dan SMP belum jauh berbeda dari modul K-13.
Oleh karena itu guru dan sekolah perlu memahami dan berkenalan dengan konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna. Jika modul gratis ini sama saja dengan modul K-13 berarti 'Keterampilan Seumur Hidup' tentu belum bisa kita raih.
Meskipun modul sudah disiapkan, guru dalam satuan pendidikan tetap diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik yang diajar. Apakah ini bisa kita kejarkan dalam satu minggu ke depan atau justru kita belum ada kesepakatan dan kesepahaman tentang ini.
Apalagi daerah satu dengan daerah lain tentu memiliki latar, konsep, dan konteks berbeda. Kota tentu konteksnya lebih menonjol ke industri atau perdagangan. Sedangkan desa tentu lebih berkonteks pada SDA, misalnya perikanan atau pertanian.
Modul ajar ini samalah dengan modul K-13 dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan. Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar seperti disampaikan di atas bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan guru di kelas. Maka diharapkan guru memodivikasi jika perlu.
Komponen modul sesuai kurikulum merdeka rilisan Kemendikbudristekdikti
A. IDENTITAS MODUL
Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri dari:
Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar.
Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)
Kelas
Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang digunakan adalah alokasi waktu sesuai dengan jam pelajaran yang berlaku di unit kerja masing-masing.
B. KOMPETENSI AWAL
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu. Kompetensi awal merupakan ukuran seberapa dalam modul ajar dirancang.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik.
Profil Pelajar Pancasila (PPP) dapat tercermin dalam konten dan/atau metode pembelajaran.
Di dalam modul pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila tidak perlu mencantumkan seluruhnya, namun dapat memilih Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam modul ajar.
D. SARANA DAN PRASARANA
Merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sarana merujuk pada alat dan bahan yang digunakan, sementara prasarana di dalamnya termasuk materi dan sumber bahan ajar lain yang relevan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan atau kelebihan. Teknologi, termasuk sarana dan prasarana yang penting untuk diperhatikan, dan juga
dimanfaatkan agar pembelajaran lebih dalam dan bermakna.
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik yang menjadi target yaitu;
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki
kesulitan dengan bahasa
dan pemahaman materi  ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Merupakan model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended
Demikianlah berita informasi terupdate yang mengulas tentang Sekolah Penggerak dan tentang info guru terbaru dari Kemendikbud Ristek. Termasuk kurikulum sekolah penggerak, contoh modul ajar, contoh proyek penguatan profil pelajar pancasila, capaian pembelajaran dan lain sebagainya. Apalagi kalau kita berkecimpung dalam dunia pendidikan atau baru terpilih sebagai sekolah penggerak dan guru penggerak yang dibahas secara lengkap di Media Yok Guru (Yoru Media)
Untuk mendapatkan penjelasan ini kita cukup browsing dengan kata kunci pencarian modul kurikulum merdeka pada google atau chorm.
Jangan kaget ketika  nanti memang kita akan diarahkan ke facebook. Sebaiknya kita sudah memiliki facebook yang ori. Jika susah turuti saja memasang facebook baru sesuai arahan.
Adapun contoh modul gratis kurikulum merdeka ini sebagai berikut.
Modul Matematika
Untuk  8 JP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H