Meski nggak semuanya— karena ada juga anjing yang lucu dan menggemaskan— tapi tetap saja umpatan anjing jadi umpatan yang paling kasar sepanjang sejarah.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa umpatan-umpatan menggunakan nama hewan ini sudah melekat, dan menjadi tradisi turun-temurun dari nenek moyang kita. Beberapa orang merasa keren saat mengekspresikan kekesalannya pakai nama binatang, pun dengan beberapa lainnya yang ikut-ikutan saja karena sering mendengar dan mencontoh kawan dan orang-orang di sekitarnya.
Ini sebenarnya kebiasaan buruk. Tentu kodrat manusia dengan binatang diciptakan dengan derajat, tingkatan, keunikan, dan perbedaannya sendiri, baik dalam segi kepintaran, budi pekerti, akhlak, maupun kemampuan berpikir.
Dalam agama sendiri (asikk, bawa-bawa agama dikit nih), memaki atau menghina pake nama binatang itu dilarang dan hukumnya haram, bro haram.
Tentunya di agama manapun, pasti mengajarkan untuk berkata dan berbicara hal-hal baik saja.
Duhh, apalagi miris deh kalo hal yang dianggap biasa di zaman sekarang ini malah dijadikan contoh sama anak-anak kita.
Belajarlah untuk menghargai sesama manusia.
Mengubah kebiasaan buruk bisa dimulai dari diri sendiri. So, mari belajar bertutur kata halus atau lebih baik diam. Karena di zaman sekarang, orang yang keren itu adalah orang yang nggak ngomong kasar.
Mending kalo kamu lagi kesel, tarik nafas, simpan energi untuk hal baik supaya bisa berpikir jernih. Misuh boleh, ngeluh boleh, nangis juga boleh. Atau kalo mau teriak, teriak ajaa “aaaaak” gituu.
Soalnya ngeri kalau pas kamu absen daftar nama hewan yang terdzolimi di atas, mereka ngerti terus langsung datangin kamu. Karna shock, yang ada lari dan malah dikejar. Kan ribet urusannya wkwkwk