Tren perlindungan tanaman menggunakan bahan ramah lingkungan memang sedang naik daun. Mulai dari pestisida nabati, agens hayati, ataupun menggunakan musuh alami menjadi salah satu cara yang paling banyak didemonstrasikan agar pertanian bisa berjalan sering dengan ekosistem yang sehat. Pertanyaan pentingnya adalah, seberapa efektifnyakah pengendalian yang ramah lingkungan ini?
Hal ini tentunya menarik karena di balik promosi tentang pengendalian ramah lingkungan tidak dijelaskan lebih detail tentang kapan waktu yang efektif untuk menggunakannya. Pasalnya, kalau hama penyakitnya sudah parah memangnya pengendalian ramah lingkungan masih mampu untuk menanggulanginya?
Analogi mudahnya adalah ketika badan sudah demam parah kan susah juga sembuhnya kalau cuman pakai minum jahe. Apalagi kalau ada radang tenggorokannya, sudah dipastikan air jahe hangat hanya akan terasa geli-geli saja di tenggorokan.
Yap, sama saja dengan pengendalian hama penyakit di budidaya tanaman. Obat atau pestisida tentu dibutuhkan ketika jumlah serangan di lapangan sudah melebihi ambang batas pengendalian. Dengan mengetahui berapa jumlah serangan hama penyakit, petani bisa membuat keputusan yang cermat di waktu yang tepat.
Jika serangan di lapangan masih di bawah ambang batas pengendalian, penanggulangan yang ramah lingkungan bisa bekerja efektif di ranah yang ini.Â
Penggunaan pestisida nabati, agnes hayati, ataupun pengembangan musuh alami bisa dikembangakan di fase preemtif. Apalagi agens hayati, seperti corynebacterium sudah bisa didapatkan dengan mudah di berbagai platform belanja daring, enak banget kan?Â
Ketika kondisi memang sudah mengharuskan adanya penggunaan pestisida, maka prinsip 6 Tepat mesti dijalankan agar hasilnya optimal dan lingkungan tidak ikut terdampak. Prinsip 6 Tepat itu antara lain: tepat sasaran, tepat mutu, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara penggunaan.
Pada akhirnya, keputusan pengendalian hama penyakit tetap sangat tergantung dari kondisi lapangan. Karena itu, penting untuk melakukan pengamatan secara berkala untuk mengetahui status hama penyakit dan ketersediaan musuh alami di lapangan. Selamat menanam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H