Mohon tunggu...
Riana Umasita
Riana Umasita Mohon Tunggu... -

Seorang istri dan ibu dari 3 buah hati, pemimpi di kala hujan turun, serta penikmat musik romantis KLa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Percaya Diri Berkat KISPRAY

22 Desember 2014   03:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:46 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teringat pada suatu sore di musim penghujan, selesai berpakaian usai mandi sore tiba-tiba si bungsuku Fadhil berlari kecil datang menghampiri kemudian memelukku. Tiba-tiba dia mendongak ke arahku dengan tatapan aneh.

"Kenapa, mas?", tanyaku heran.

"Iiih Bunda kok bajunya baunya aneh sih, gak enak?".

"Becanda ah...kan Bunda baru ganti baju bersih", ucapku yakin.

"Coba deh Bunda cium,", pinta Fadhil  dan bergegas kucium lengan bajuku.


Uuh...iya betul bau apek. Dan mulai kuperiksa bajuku. Kulihat ada sedikit titik-titik noda hitam di sana. Jamur!!!, pekikku dalam hati. Memang sudah sepekan itu hujan hampir setiap hari setia menemani hari. Bunyi gemericik airnya, sepoi angin dinginnya, dan bau hangat tanah yang terhidu hingga ke hidung senantiasa kusuka. Yaa..aku menyukai hujan, sangat. Hujan selalu mampu membangkitkan memori-memori indahku saat kecil. Bermain kotor-kotoran di depan rumah di bawah guyuran air hujan dari talang air di atap rumah, atau bermain lempar-lemparan lumpur bersama saudara-saudara sepupuku, atau saat ku sudah beranjak remaja sambil berlari-larian menutupi kepala dengan tas sekolahku agar lekas sampai di rumah. Sayup-sayup terdengar lagu Opiek  "Satu Rindu" semakin menyempurnakan lamunanku akan masa kecil. Tiba-tib aku teringat kala itu. Entah mengapa meski musim penghujan namun baju-baju kami sekeluarga senantiasa harum segar tanpa bau apek. Ahaa...bergegas kuraih ponselku dan kutelpon ibu. Terdengar suara lembut itu menyapa riang manakala putri tercintanya menelpon. Tanpa panjang lebar langsung kutanyakan pada ibu yang membuat pakaian kami dulu selalu harum segar. Ibu menjawab dengan lembutnya " Kan ibu selalu pakai KISPRAY". Spontan aku teriak kegirangan seperti layaknya anak kecil. Ya..ya..ya...aku ingat sekarang. Selepas menelepon bergegas aku pergi ke minimarket dekat rumah untuk beli KISPRAY. Pulangnya segera kuseterika ulang setumpuk baju yang paginya sudah diseterika, namun kali ini plus semprotan 3in1 KISPRAY.

Alhamdulillah...sejak saat itu I've got my confidence. Tidak ada lagi baju apek. Seragam sekolah anak-anak dan baju kerja suami harum segar sepanjang hari meski di musim penghujan sekalipun. Akupun semakin bertambah percaya diri tampil setiap hari saat mengajar murid-muridku.

Terima kasih ibuku sayang... Engkau senantiasa menjadi inspiarasi dalam hidupku. Bertepatan dengan tanggal 22 Desember ini kuselipkan doa ke Yang Maha Kuasa agar senantiasa memberi ibu sehat dan umur panjang agar putrimu ini mempunyai waktu yang panjang untuk membahagiakanmu. Aamiin ya Rabb...




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun