Sukawati (8/10) - Kehidupan sebagian masyarakat Indonesia mengalami permasalahan ekonomi semenjak pandemi Covid-19 menyerang. Kebijakan  PSBB dan Work From Home tidak serratus persen menjadi solusi, keterpurukan ekonomi dialami dan bahkan banyak yang terkena PHK.
Hal demikian banyak dialami oleh masyarakat Desa Sukawati, sebagian besar masyarakat merupakan pedagang pasar seni dan pasar desa. Minimnya wisatawan menyebabkan menurunnya omset yang diperoleh. Angin segar seperti berhembus saat pemerintah mengeluarkan kebijakan adaptasi kebiasaan baru, sehingga memungkinkan peningkatan aktivitas ekonomi di pasar. Meski adanya pembatasan jam operasional, namun angin segar ini harus dimanfaatkan sebagai peluang untuk mengoptimalkan ekonomi di masyarakat.
Sebelum ke langkah pengembangan, tentunya di tengah pandemi sepoerti ini sangat penting untuk memulai dengan memastikan protokol kesehatan bisa di aplikasikan.Â
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan terlebih dahulu penyemprotan disinfektan secara berkala dan pembagian faceshield gratis kepada pedagang di pasar. Barulah giat promosi wisata dilakukan. Mulai dari pembuatan infografis, video serta publikasi di situs-situs media social dilakukan. Website desa yang tadinya belum berfungsi maksimal, dimaksimalkan sebagai salah satu media publikasi. Dengan publikasi yang gencar dilakukan diharapkan minat wisatawan untuk mengunjungi Desa Sukawati makin meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H