Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Waspada, 30 Juni 2015 Akan Lebih dari 24 Jam

24 Juni 2015   07:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:22 5837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pernahkah Anda membayangkan bahwa 1 hari di bumi tak lagi 24 jam? Ya, hal ini diprediksi akan terjadi di tanggal 30 Juni mendatang, di mana jumlah waktu tidak lagi 24 jam, tapi 24 jam 1 detik. Jadi, total waktu pada hari itu adalah 31.536.001 detik. Kondisi yang disebut dengan detik kabisat ini akan menambahkan satu detik setelah pukul 23:59:59 agar waktu di bumi sama persis dengan jam atom. Jam atom sendiri merupakan pengukur waktu dengan keakuratan tingkat tinggi yang dipakai untuk perhitungan waktu teknologi canggih, seperti radio dan internet. Faktanya, periode detik kabisat lebih rumit dari tahun kabisat, yaitu setiap interval 7 tahun, 3 tahun, 3,5 tahun, dan 3 tahun. Sejak tahun 1972, sudah ada 26 detik kabisat. Penambahan satu detik dilakukan agar akurasi penghitungan waktu tetap tinggi. Penambahan dilakukan pada waktu Coordinated Universal Time (UTC).

Penyebab Detik Kabisat

Bumi selalu berputar pada porosnya. Menurut ilmu alam, perputaran bumi makin lama akan melambat. Ada banyak hal yang menyebabkan ini terjadi, di antaranya adanya pergerakan lempeng bumi, gempa bumi, gunung meletus, melelehnya es di kutub, gaya tarik planet serta gravitasi matahari dan bulan. Tentunya ini menyebabkan bumi berputar lebih lambat 2,5 mili detik per hari sejak tahun 1820. Imbasnya, di tahun 1972 lalu saja, jam atom lebih cepat 10 detik dari rotasi Bumi. Untuk mengatasi hal ini, para ilmuwan di pertengahan tahun (akhir Juni) biasanya menambahkan detik kabisat di jam dunia beberapa kali sejak masalah ini ada.

Akibat Detik Kabisat

Berdasarkan hasil penelitian Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), hari di Bumi lebih panjang 2,5 milidetik sejak tahun 1820. Bagi manusia sendiri, sekilas mungkin ini takkan berpengaruh karena kita akan sangat mudah menyesuaikan jam tangan dengan penambahan 1 detik ini. Namun kita perlu menyadari di zaman ini kita hidup dengan kecanggihan teknologi yang menghasilkan berbagai perangkat yang membutuhkan ketepatan waktu, seperti smartphone, navigasi, GPS dan satelit. Lalu, masalah apa saja yang akan terjadi jika sistem detik kabisat ini diberlakukan?

  1. Sistem maskapai bisa eror sehingga menganggu penerbangan.
  2. Berbagai situs dunia kemungkinan akan mengalami crash/down.
  3. Sistem komputer mengalami Chaos.
  4. Perdagangan saham dunia akan kacau.
  5. Kemungkinan terjadinya kegagalan transfer online atau terganggunya database perbankan.

Dan berbagai masalah lainnya

Rotasi Bumi Dipastikan Melambat dari waktu ke waktu (kaltim.tribunnews.com)

Kondisi Terparah Akibat Melambatnya Rotasi Bumi

Selain beberapa point yang tersebut di atas, kondisi terparah akibat terlalu banyaknya detik kabisat di bumi ini adalah rusaknya patokan waktu dunia, yaitu Greenwich Mean Time (GMT). Ini karena di masa mendatang, saat perlambatan rotasi bumi makin parah, akan mustahil (sangat sulit) untuk menambah detik/menit/jam kabisat dalam waktu global.

Melihat banyaknya masalah yang muncul ketika detik kabisat ini ada, maka banyak pihak yang ingin menghapus sistem ini. Namun jika sistem ini dihapus maka tetap ada pengaruhnya di masa mendatang, yaitu di tahun 2700 nanti satu hari di bumi menjadi 24,5 jam. Ini tentu akan berpengaruh juga pada musim-musim yang selama ini ada, seperti musim salju atau semi, akan datang semakin terlambat dari tahun ke tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun