[caption caption="Pertunjukan Teater KERA SAKTI di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) - Dok.Pri"][/caption]Malam ini (16/3/16) di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) diadakan sebuah pertunjukan megah dimana ini merupakan karya petualangan baru yang diadaptasi dari sebuah legenda Cina yang sangat terkenal, yaitu “Perjalanan ke Barat”. Mungkin Anda sudah mulai ingat, cerita ini pernah ditayangkan di Indonesia bahkan sempat menjadi acara hiburan yang paling diminati pada era 1990-an. Ya, tidak lain dan tidak bukan adalah tayangan Kera Sakti dimana inti ceritanya adalah perjalanan menuju ke Barat mencari kitab suci. Malam ini, saya bisa bernostalgia dengan cerita kera Sakti ini yang diperankan sangat apik oleh kelompok teater ternama di Jepang, Ryuzanji Company.
[caption caption="Banyak masyarakat yang antusias untuk menikmati pertunjukan KERA SAKTI (Dok.Pri)"]
[/caption]Pelataran TBY hingga di pos pendaftaran malam ini sungguh dipadati pengunjung, baik itu mahasiswa, pekerja, keluarga atau pun rekan media. Mereka berbondong-bondong mengantri tiket hanya untuk menyaksikan pertunjukan teater Kera Sakti karya bangsa Jepang ini. Kurang lebih jam 20.00, seluruh penonton dipersilahkan masuk ke ruangan teater yang telah dipersiapkan untuk menyaksikan sebuah pertunjukan megah. Acara yang bertemakan ASIA TOUR 2016 RYUZANJI COMPANY JEPANG dan disutradarai oleh Tengai Amano ini ternyata sangat menarik perhatian masyarakat karena karakter kera Sakti memang sudah melekat di hati masyarakat Indonesia. Saya pribadi berminat menyaksikan panggung teater ini karena penasaran dengan aksi para pemainnya dan kangen dengan tokoh kera sakti yang lincah dan selalu membela kebenaran ini.
Alur cerita dan tokoh yang diperankan dalam pertunjukan ini hampir sama dengan tokoh yang pernah kita saksikan di layar televisi. Hanya saja ada sedikit eksplorasi dari cerita aslinya yang membuat pertunjukan ini makin menarik, penuh kejutan dan makin hidup. Total pemain dalam pertunjukan teater Kera Sakti versi Jepang ini adalah 12 orang, dimana mereka adalah : Boss, Goku (2 orang), Sagojo, Chohakkai (2 orang), Gyumaou, Rasetsu, Anak laki-laki misterius (2 orang), Gadis Misterius dan sang produser sendiri yang berperan sebagai makhluk surgawi.
[caption caption="Para Pemain Panggung Teater KERA SAKTI di TBY (Brosur acara)"]
[/caption]Inti dari cerita yang diperankan oleh kelompok teater yang sudah berdiri sejak tahun 1984 ini adalah Goku (di televisi diperankan debagai tokoh Sun Go Kong) yang dikutuk dalam sebuah batu selama 500 tahun karena mengamuk di surga setelah memakan buah keabadian yang membuatnya tak pernah mati walaupun tubuhnya dipotong-potong atau celaka. Datanglah seorang penyelamat mirip tuyul (di televisi diperankan sebagai tokoh biksu Tong Sam Cong) yang sedang melakukan perjalanan ke Tenjiku (ke Barat) untuk mendapatkan Naskah Rahasia (di televisi disebut sebagai kitab suci).
[caption caption="Aksi Panggung Para Pemain Drama Teater KERA SAKTI di TBY (Dok.Pri)"]
[/caption]
[caption caption="Tokoh Rasetsu, SIluman Kipas yang berperan memadamkan api (Dok.Pri)"]
[/caption]Mereka pun melakukan perjalanan ditemani oleh Hakkai (di televisi diperankan sebagai Cu PatKay) dan Sagojo (di televisi diperankan sebagai Sha Wujing). Sepanjang perjalanan mereka diserang oleh banyak siluman namun dapat mengatasinya. Akhirnya, mereka pun sampai ke Tenjiku dan mendapatkan naskah rahasia tersebut.
Pertunjukan ini tak hanya mengusung cerita asli Kera Sakti secara datar namun dihiasi dengan kejutan-kejutan yang membuat penonton tepuk tangan & menghadirkan suasana riuh di dalam teater. Ada kejutan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang disisipkan dalam dialog mereka, seperti : “Kowe Sopo”, “Selamat…Selamat…Selamat”, “Astaghfirullah” dan berbagai dialog lain yang menggelitik.
[caption caption="Aksi Panggung Para Pemain Drama Teater KERA SAKTI di TBY (Dok.Pri)"]
[/caption]Keunikan lain dari pertunjukan ini adalah aksi panggung para pemain yang totalitas dalam memerankan tokoh masing-masing. Sebagai contoh adalah adegan perang yang dimainkan dengan sangat lincah dan menguasai gerakan bela diri. Tak kalah menarik, aksi tokoh Rasetsu yang membuat penonton ‘melongo’ lantaran dapat memerankan adegan leher patah lalu kepala merosot ke bawah namun posisinya bisa dikembalikan lagi seperti semula.
[caption caption="Tokoh Rasetsu dapat mengembalikan posisi kepala setelah kepalanya merosot ke bawah (Dok.Pri)"]
[/caption]
[caption caption="Muncul juga Tokoh Dewi Shinta & Hanoman disini (Dok.Pri)"]
[/caption]Ada pula sisipan adegan tokoh Dewi Shinta dan Hanoman yang sempat mengundang tawa penonton. Segala perlengkapan dan lighting yang sangat menarik juga membuat pertunjukan ini makin hidup. Hebatnya lagi, walaupun diperankan dalam bahasa Jepang namun para penonton dapat melihat teks dalam Bahasa Indonesia sehingga tetap bisa memahami alur ceritanya.
[caption caption="Seluruh Pemain Berkumpul di atas panggung saat acara berakhir (Dok.Pri)"]
[/caption]
Lihat Lyfe Selengkapnya