Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama FEATURED

Jangan "Update" 3 Hal Ini di Media Sosial, Bahaya!

25 Maret 2015   09:36 Diperbarui: 4 April 2017   17:20 27574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosial Media - sumber gambar : www.trenologi.com

Sosial Media saat ini sudah menjamur dimana-mana. Banyak orang berlomba-lomba untuk membuat akunnya setiap kali ada sosial media baru yang menghiasi dunia maya. Cikal bakal sosial media di masa lalu menurut saya adalah Friendster. Friendster yang booming awal tahun 2000-an memang sangat mengguncang masyarakat dunia maya saat itu.

Mungkin Anda ingat jika sebelumnya kita pun sudah sangat happy dengan kehadiran YM dimana kita bisa chat sesuka hati yang dilengkapi dengan berbagai icon lucu. Berkirim pesan, lihat foto, ganti foto profil sampai dengan melihat siapa saja yang sudah mengintip friendster kita sungguh suatu kegiatan yang membuat kita cengar-cengir sendiri karena merasa ‘diperhatikan’ orang lain.

Selanjutnya, sosial media semakin berkembang semenjak Mark Zuckerberg membuat facebook, yang awalnya sosial media ini hanya dikembangkan khusus untuk teman-teman di universitasnya sendiri. Semakin berkembang dan diminati, akhirnya ia bisa melebarkan sayap hingga menjadi sosial media no. 1 yang paling diminati di dunia. Disusul oleh Twitter yang tampil lebih simple, elegan dan dimiliki oleh sebagian besar tokoh masyarakat, seperti artis, politisi atau tokoh ternama lainnya. Tak kalah juga kehadiran sosial media lain yang mulai diminati karena memiliki cari khas masing-masing, seperti Google Plus, Instagram, Tagged, Pinterest, Flickr, Linkedin, Whats app, Line, BBM dsb.

Jika membahas ada berapa banyak sosial media yang kini telah aktif hingga 2015, mungkin takkan ada habisnya karena jumlahnya bisa mencapai ratusan. Namun kita pun harus filter sosial media yang akan kita daftar, pilihlah sosial media yang kira-kira bisa menambah jaringan, wawasan dan bermanfaat bagi kehidupan kita. Jangan sembarang mendaftar sosial media, apalagi jika kita memang tidak ada niat & tujuan yang pasti. Jangan sampai sosial media justru membuat kita masuk ke dalam pergaulan yang menyesatkan karena filter diri yang kurang baik.

Sosial media hendaknya dimanfaatkan untuk kegiatan yang positif. Facebook misalnya, kita bisa memanfaatkannya untuk menemukan teman-teman lama kita sehingga bisa bersua kembali. Nostalgia sering kita rasakan di sosial media yang satu ini sehingga tak heran jika peminatnya sangat banyak. Belum lagi fungsinya yang bisa dimanfaatkan untuk jualan produk di FANPAGE, berbicara tentang suatu hobby/peristiwa di GRUP FB atau pecinta suatu benda/merk produk di FORUM FB. Ada banyak fungsi positif yang dapat kita manfaatkan dari FB ataupun sosial media lainnya.

Pada kenyataannya, ada banyak nitizen yang memanfaatkan sosial medianya untuk melakukan hal-hal yang kurang bijak sehingga seringkali justru menunjukkan kepribadiannya yang ‘kurang baik’. Jika membuat status, seringkali nitizen seperti ini menyebarkan energi negatif yang sebenarnya kurang baik untuk dibaca publik.

Lalu, kesalahan apa saja yang sering dilakukan nitizen saat update akun sosial medianya?

1. Curhat Masalah pribadi

Curhat di sosial media - sumber gambar: sapiperjaka.com
Curhat di sosial media - sumber gambar: sapiperjaka.com
Ini adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh banyak nitizen di akun sosial medianya. Curhat masalah pribadi seharusnya dilakukan hanya di depan orang yang kita percayai dapat membantu memberikan solusi masalah, bukan kepada publik. Atau pun kita bisa menulisnya dalam buku diary, yang dipastikan aman & terkunci sehingga takkan terlihat orang lain. Selayaknya dalam kehidupan nyata dimana kita harus menjaga privasi pribadi, di sosial media pun kita harus melakukan hal yang sama. Jangan sampai apa yang menjadi keburukan kita justru sengaja diumbar agar orang lain tahu. Ada banyak motif hingga orang bisa melakukan hal ini, diantaranya karena memang suka pamer kondisi hidupnya, ingin mendapat simpati dari teman sosmednya atau mungkin karena ingin sekedar update status tanpa mikir jangka panjangnya.

Contoh status curhat masalah pribadi :

- “…Sebel sama ibu yang larang ini itu. Kayak gak pernah muda aja. Gimana kalau dia jadi aku…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun