[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Selamat Hari Kartini | Foto: kampoengsalatiga.com"][/caption]
Pejuang Wanita di Masa Lalu : R.A. Kartini
Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari kartini, pejuang hak-hak wanita untuk menjadi kaum yang mandiri hingga mendapat kesejajaran hak dengan kaum pria pada era 1900an. Eksistensi Kartini pada zaman itu memang patut diacungi jempol karena ia memiliki semangat yang kuat untuk memudarkan adat istiadat di masa lalu, yakni semua kaum wanita hanya diperbolehkan beraktivitas di rumah, sibuk di dapur ataupun melayani laki-laki yang kelak akan menjadi suaminya. Kartini yang dulu merupakan keturunan bangsawan pun, tak bisa berbuat apa-apa ketika ia dijodohkan oleh seorang lelaki pilihan orang tuanya, Raden Adipati Joyodiningrat.
Beruntunglah Kartini, suaminya yang juga berasal dari keluarga bangsawan ini ternyata mendukung berbagai ide dan cita-cita untuk meningkatkan derajat dan martabat kaum wanita kala itu. Salah satu perjuangannya yang dapat direalisasikan untuk mewujudkan cita-cita para wanita kala itu adalah berdirinya sekolah wanita yang diberi nama “Sekolah Kartini”. Sekolah wanita yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya adalah hasil kerja kerasnya untuk memajukan wanita Indonesia. Kemajuan Berpikir wanita Belanda saat itu menjadi inspirasi kuat bagi Kartini untuk mengubah kultur ‘wanita terbelakang’ menjadi ‘wanita maju’ bagi seluruh kaum wanita di Indonesia. Namun sangat disayangkan, perjuangan wanita gigih ini terhenti karena ia meninggal saat melahirkan putra pertamanya tanggal 17 september 1904. Walaupun begitu, tokoh emansipasi wanita yang satu ini telah menjadi legenda dan patut dikenang sepanjang masa.
Pejuang Wanita di Masa Kini : Kita Sendiri
Dasar dari emansipasi wanita sudah ada di depan mata, yaitu perjuangan R.A. Kartini. Dengan dibukukannya tulisan-tulisan Kartini oleh Mr.J.H Abendanon yang diberi judul “Habis Gelap Terbitlah Terang” sungguh menjadi inspirasi bahwa kaum wanita sejatinya bisa maju dan berkembang, baik dari sisi pemikirannya maupun tindakannya untuk memperjuangkan hak wanita dan memajukan bangsa. Wanita masa kini memang diharapkan bisa lebih tangguh dan berkembang untuk menghadapi tantangan zaman. Selain itu, bukan saatnya lagi wanita masa kini bersembunyi di belakang pria hanya karena masih menjunjung tinggi sifat ‘kelemahan’ yang selama ini terpatri di kepribadian kaum wanita pada umumnya.
Tanpa semangat dan motivasi tinggi, sulit rasanya untuk mengembangkan bangsa ini. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan wanita agar ia bisa meneruskan perjuangan Kartini di masa ini?
***
1. Wanita Harus Cerdas & Banyak Ide
Seperti yang dilakukan Kartini, menjiplak konsep kekinian wanita Belanda pada masanya membuatnya berkembang dengan pikiran terbuka untuk memajukan wanita Indonesia. Kita pun di masa ini bisa melakukan hal yang sama. Banyak membaca, menambah referensi informasi, cari pengalaman disana sini dan mampu mengembangkan berbagai ide untuk terus memberi inspirasi bagi banyak orang adalah hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri.
[caption id="" align="aligncenter" width="534" caption="Anne Avantie, Desainer Kebaya Modern | Foto: tipsbajumuslimah.blogspot.com"]
Contoh sederhana yang sudah ada di Indonesia adalah Anne Avantie. Tokoh di bidang fashion ini populer karena gemar mendesain dan memodifikasi kebaya Jawa menjadi busana modern yang mengagumkan. Hasil desainnya yang merupakan eksplorasi ide-idenya dari masa ke masa ini telah dipakai pasar sosialita, selebriti, Miss Universe serta Miss Indonesia. Karya-karyanya sungguh bermanfaat bagi banyak orang, karena selain menguatkan budaya bangsa akan kebaya jawa, ia pun mampu menyedot perhatian Internasional dengan karyanya yang unik sehingga berbagai model kebaya Indonesia semakin populer dan bernilai tinggi.
2. Wanita Harus Tangguh & Berani
Sebagaimana perjuangan Kartini yang berani untuk mendobrak budaya lama menjadi budaya baru tentang hak & martabat wanita, di masa ini pun kita harus melakukan hal yang sama. Untuk menjadi wanita modern, kita harus menyingkirkan berbagai pemahaman masa lalu bahwa wanita itu lemah, penakut dan atau tidak bisa mandiri. Di zaman yang serba maju ini, wanitapun harus berpikiran maju yang diimbangi dengan tekad kuat untuk bisa semakin eksis dan bermanfaat bagi banyak orang. Hapus pemikiran lama dan buktikan bahwa wanita bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh kaum pria.
[caption id="" align="aligncenter" width="536" caption="Suparti, Petugas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat | Foto: merdeka.com"]
Bukan tidak mungkin bahwa seorang wanita memiliki pekerjaan super ekstrim, misalnya sebagai pemadam kebakaran. Pekerjaan yang sangat membahayakan ini nyatanya dilakoni juga oleh Suparti, wanita 45 tahun kelahiran Sragen yang tak gentar setiap kali bertugas memadamkan api yang membara di area Jakarta Barat. Rasa takut dan khawatir tersingkir dengan sendirinya karena ia tetap konsisten mengemban tugas. Sosok ini sungguh membuktikan bahwa wanita dapat berkarya dan bermanfaat bagi sesama ketika ia berani keluar dari zona nyaman sehingga pekerjaan sesulit apapun akan terasa mudah jika kita melakukannya dari hati dan penuh tanggung jawab.