Jalan-jalan ke destinasi impian? Wow, mau banget apalagi kalau jalan-jalannya ke luar negeri. Setelah tahun lalu sukses melangkahkan kaki ke negeri impian pertama, Singapura, saya ingin geser jarum kompas untuk menemani saya terbang ke negeri impian kedua. Waktu kuliah, saya pernah diberi tugas dosen untuk presentasi tentang seluk beluk sebuah negara. Dan negara mana yang saya review? Tepat, Singapura. Kini, negeri impian kedua yang sangat ingin saya datangi, dimana saya bisa selfie asyik di setiap sudut bangunan klasik, mendengarkan alunan instrumental khas Italia di atas gondola penyusur kanal di kala senja, menenangkan hati saat memasuki gereja yang melegenda serta memeluk setiap romantismenya.... adalah Venezia. Â
Hati langsung jatuh cinta kala memandang foto-foto gondola ‘terbang rendah’ di atas kanal-kanal yang memutari kota indah di Italia ini. Sempat mengingatkan saya pada sebuah drama Korea yang suguhkan aura romantis kala mengambil latar kota cantik ini, pun film 'The Tourist’ ataupun ‘The Italian Job’ karya F. Gary Gray yang juga ‘mencuri’ spot-spot unik di Venezia demi melayangkan beberapa kejutan bagi para penikmat film.
Kota penuh kenangan yang dibangun lebih dari 1.500 tahun lalu ini distempel sebagai kota paling romantis se-Eropa, lho. Cocok. Saya dan juga wanita-wanita di seluruh dunia pasti sangat suka diperlakukan romantis. Tak hanya oleh pasangan, setiap sudut indah kota impian pun bisa menggoreskan sebuah kisah asmara. Saat kelak berkesempatan mengunjungi kota impian ini, saya takkan menyia-nyiakan setiap sudut indahnya. Persiapan travelling yang matang penting bagi saya walau kadang terkesan lebay.
Ya , itulah saya. Liburan 2 hari ke luar kota saja hebohnya minta ampun. Koper seakan menjadi tempat penampungan segala ‘ego’ agar kenikmatan liburan terasa sempurna. Apalagi yang berhubungan dengan barang elektronik, ehmmm jangan kaget kalau liburan bareng saya, semua kelengkapan elektronik yang Anda butuhkan pasti tersedia.
Menikmati kota inspirasi para seniman memang sungguh menyenangkan. Makanya, saya tak ingin bawa diri begitu saja. Seluruh barang bawaan harus lengkap sebelum saya terbang ke kota bersejarah ini. Liburan tentu akan sangat menyenangkan saat setiap sudut kanal kota ini dapat saya dokumentasikan, menambah rentetan mimpi yang tewujud di hidup saya. Tentu, liburan saya takkan semanja ini tanpa performa perlengkapan elektronik yang saya bawa.
Saya ngaku banget deh, gak bisa hidup tanpa gadget yang satu ini. Bayangkan saja saat saya sampai di depan Piazza San Marco, alun-alun yang berarsitektur unik, si pemilik tunggal menara setinggi 100 meter itu. Masak sih saya akan anggurkan begitu saja?? Update sosmed dong... ganti DP dong... atau buat siaran langsung di FB dong untuk menyebar kabar gembira bahwa saya sukses selfie dengan ribuan burung merpati di sana. Hihihi....
2. KAMERA MIRRORLESS
Ini senjata kedua saya saat travelling. Bagi saya, bepergian tanpa kamera tuh kayak pergi ke pasar tapi gak bawa tas belanja yang gede. Kamera memang seperti tas belanja, bisa menampung banyak file foto dan video. Saat berkunjung ke Ca Mocenigo, gedung peninggalan keluarga Ca Mocenigo yang menjadi ciri khas Venezia, atau saat menginjakkan kaki di Correr Museum yang tercipta indah karena sentuhan pelukis ternama di Giuseppe Borsato, momen langka ini bakal saya dokumentasikan dengan kamera mirrorless hitam yang selalu setia menemani.
Oh ya, smartphone dan kamera memiliki sedikit perbedaan fungsi bagi saya. Jika smartphone saya gunakan untuk jeprat-jepret instan agar mudah publish ke sosmed, kamera digital ini saya gunakan untuk mengambil obyek foto secara lebih elegan dan serius. Maksudnya, semua yang saya abadikan di kamera ini benar-benar berkualitas. Perjalanan mahal harus diabadikan dengan cara yang mahal juga kan? :D