Banyaknya bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Indonesia akhir-akhir ini memang menyisakan kepedihan. Duka mendalam tentu dialami oleh korban yang kehilangan rumah, harta bahkan orang-orang yang mereka kasihi. Sebut saja gempa di Lombok, gempa & tsunami di Palu hingga yang baru saja terjadi di penghujung tahun kemarin, Tsunami pantai Anyer yang tak sedikit menelan korban.
Recovery, baik untuk lingkungan maupun pada diri korban tentu dilakukan secara perlahan. Namun berbicara tentang hati, siapa yang bisa melupakan kejadian mengerikan ini begitu saja? Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun menjadi 'korban' dari amukan alam ini.Â
Rasa takut, hancurnya gedung belajar, hingga harus tinggal di pengungsian dalam waktu yang tak dapat ditentukan adalah kondisi yang tak pernah mereka impikan.
Tak menampik, ini bisa saja mempengaruhi kesehatan psikologis si anak. Trauma bisa saja terjadi hingga mempengaruhi perkembangan mentalnya dari waktu ke waktu. Nah, dalam hal ini, kita lah yang bisa memberikan support agar anak bisa bangkit secara perlahan dan kembali pada dunianya, dunia yang penuh dengan kebebasan dan keceriaan.
Anak-anak harus tetap belajar! Nah, sepakat dengan pernyataan tersebut? Demi melayangkan harapan baru untuk anak-anak korban bencana alam di Lombok, Bioindustries melalui program Bio Peduli merangkul semua pihak yang tergerak hatinya untuk bersama-sama mengobarkan semangat berbagi kasih.
Melalui program "1000 Meja untuk Anak Negeri", beberapa pihak akan bekerjasama untuk mewujudkan ribuan meja portabel (bisa dilipat) yang fleksibel digunakan oleh anak-anak korban bencana alam, baik selama dalam pengungsian maupun saat mereka sudah kembali tinggal di hunian yang layak.
Loh, apa hubungannya dengan program 1000 meja tadi? Nah, gini. Jika selama ini aktivitas 'membantu' selalu berhubungan dengan orang dewasa, Bioindustries sengaja melibatkan anak-anak untuk membuat gerakan kecil sebagai solidaritas bagi mereka anak-anak korban bencana.
Dengan cara apa? Tentu saja dengan ikut melukis meja yang sudah disediakan sesuai kreativitas masing-masing. Mau dilukis dengan warna dan bentuk apa saja, bebas.