Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kripik Bayam Paru, Hadiah untuk Kak Seto hingga Diterbangkan ke Moscow

8 Desember 2018   23:49 Diperbarui: 10 Desember 2018   00:51 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempe Mendoan dan beberapa produk siap kirim via JNE (dok.pri)

Berdurasi kurang lebih 2 jam, pengunjung akan mendapatkan banyak informasi edukatif, baik untuk berbisnis ataupun sekedar menggali potensi anak. Hingga hari ini, sudah banyak tamu yang berkunjung ke wisata mininya, mulai dari keluarga kecil, beberapa komunitas luar kota hingga rombongan ibu-ibu pejabat dari Papua. 

Memberdayakan Sahabat Difabel untuk Berkarya

Nah, satu misi mulia dari wanita yang sering menjadi trainer bisnis ini adalah mengkaryakan teman-teman difabel. Ia sengaja menggandeng anak-anak tersebut agar mereka memiliki kesibukan. Dengan terus beraktivitas, Susi yakin bahwa mereka merasa senang dan selalu sehat. Dengan memiliki tubuh sehat, tentu anak ini takkan menyusahkan orang-orang yang ada disekitarnya.

Dapur produksi AADS (Dok.Pri)
Dapur produksi AADS (Dok.Pri)
Saat ini, Susi bekerjasama dengan SLB PGRI Minggir untuk berkarya membantu usahanya. Diantara mereka ada yang bertugas untuk ngelap daun pisang (pembungkus tempe), ada yang menggoreng produk atau kelak saat warung makannya buka, mereka akan diberdayakan sesuai kemampuan masing-masing. Saat ini, ia pun sedang membimbing beberapa anak difabel untuk membuat karya tas lukis, dimana mereka mewarnai tas plastik dari pola yang sudah dibuatnya.

Tempe Mendoan dan beberapa produk siap kirim via JNE (dok.pri)
Tempe Mendoan dan beberapa produk siap kirim via JNE (dok.pri)
Distribusi Produk Ke Seluruh Pelosok Tanah Air dengan JNE

Untuk produknya sendiri, Susi mengaku bahwa target marketnya adalah masyarakat kelas menengah namun masih dipathok dengan harga wajar. Harga jual tertinggi di Jogja untuk Kripik bayamnya adalah Rp. 27.500, tepung bumbu mendoan Rp. 25.000, sedangkan tempenya per bungkus Rp. 3.500,-. Sedangkan untuk jumlah produksinya, Susi mampu memproduksi  Kripik Bayam 500 pcs/bulan dan Tempe Mendoan 1.000 pcs/minggu.

Susi mengaku bahwa saat ini, pelanggan produknya justru kebanyakan dari luar kota. Dan itulah mimpinya, ingin menyebarkan produknya hingga ke seluruh pelosok tanah air. Jika pelanggan tak sempat berkunjung ke Yogyakarta, tentu saja produknya harus dikirim via ekspedisi. Dan JNE, satu nama yang familiar baginya.

“Ya... kebanyakan pelanggan minta dikirimnya pakai JNE sih mbak. Lebih cepat dan aman juga barangnya. Saya sebagai penjual juga gak mau tanggung risiko lah..”, tegasnya. Selain cepat, produknya yang kebanyakan makanan juga aman saat sampai di tangan pelanggan jika menggunakan JNE.

Beberapa produk makanan yang sering dikirim dengan JNE adalah Tepung Bumbu Mendoan, Kripik Bayam Paru serta Sambal Pecel. Lini produk lain dari AADS sendiri, seperti kayu rotan yang dikelola sang adik, juga dikirim ke pelangan dengan JNE.

Selamat Ulang Tahun JNE ke-28 (jne.co.id)
Selamat Ulang Tahun JNE ke-28 (jne.co.id)
Nah, JNE sendiri sejak tahun 1990 telah memberikan dedikasinya untuk memudahkan distribusi produk dari satu tempat ke tempat lainnya. Apalagi Indonesia adalah negara kepulauan dan dianugerahi dengan Sumber Daya Alam yang melimpah, tentu ini akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat. Dibarengi dengan banyaknya pengguna internet aktif, tak heran jika industri e-commerce berkembang pesat.

Sebagai contohnya adalah usaha UMKM milik Susi ini. Dengan pemasaran online yang ia jalankan melalui Facebook, Instagram dan juga di beberapa marketplace, rupanya banyak pesanan berdatangan dari berbagai penjuru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun