Nah, menarik bukan? :)
Jangan lupa, segmentasi pasar dari blog kita juga harus diperhatikan. Tentu saja, ini akan mempermudah kita untuk menentukan tema atau gaya tulisan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pembaca. Jangan sampai Anda membangun blog ber-niche parenting, tapi yang dibahas justru politik. Hehe.. ini gak bakal nyambung kak :D
Ada banyak niche yang sering kita lihat, diantaranya beauty, fashion, travel, lifestyle, health, parenting, finance, movie dan masih banyak lagi. Tentu saja, niche ini akan tampak jelas ketika kita rajin menulis di blog yang kita miliki. Tak hanya itu, kualitas kontenpun harus diperhatikan karena ini akan membawa kualitas blog secara keseluruhan.
Jika konten blog kita disukai orang, tentu pembaca takkan ragu lagi untuk intip blog kita dari waktu ke waktu. Keuntungan lain dari konten bagus adalah potensi dilirik sponsor tertentu alias menjadi edorser dari produk mereka. Sudah dikasih produknya, kita dibayar pula. Gimana gak asyik itu? Hihihi... Yuk makanya, rajin-rajin nulis di blog :D
3. Berani Branding Diri Sendiri
Pada kenyataannya, kebanyakan blogger merasa kurang percaya diri saat ia ditantang untuk membranding dirinya sendiri. Ini bisa disebabkan oleh banyak faktor; bisa jadi karena beberapa merasa bahwa tulisannya jelek, merasa kurang mampu, merasa tidak punya ide bahkan kebingungan memilih niche jika memang ingin menulis dengan tema spesifik. Gak usah jauh-jauhlah, saya juga gitu soalnya :D
Padahal, branding diri sendiri itu membawa banyak manfaat buat kita loh. Bukan bermaksud sombong, branding ini semacam bukti bahwa kita bangga dengan diri sendiri, bangga dengan kemampuan kita dalam menghasilkan konten. Karena pada kenyataannya, identitas dunia nyata dan maya saat ini kan sudah mulai membaur. So, sudah menjadi tugas kita untuk pandai-pandai beradaptasi agar tak tergerus zaman.
Branding diri sendiri, kata Agi, sebenarnya tak sulit dilakukan kok. Bisa diawali dengan menemukan diri sendiri, mampunya nulis tentang tema apa sih. Nah, cobalah meningkatkan jam terbang untuk menulis, ibarat orang Jawa mengatakan 'ben tambah lanyah' (biar lebih terbiasa).
Lalu, menulislah dengan jujur atau sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Ini akan memudahkan kita untuk menyusun kalimat, pun pembaca juga akan lebih paham karena tulisan yang jujur akan membawa alur yang baik dan nyaman untuk dinikmati.