Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menguji Keberanian dan Adrenalin di Geo Tubing Lava Bantal Yogya

25 Februari 2017   13:39 Diperbarui: 26 Februari 2017   02:00 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Jogja siap Bergeo Tubing Lava Bantal (Dok. Lava Bantal)

Sambil memejamkan mata, kami menikmati aliran sungai opak yang begitu tenang. Sesekali suara alam terdengar sayup, dedaunan yang saling bersapa menyebarkan aroma semesta yang khas. Kadangkala ban karet yang mengendalikan laju kami menyentuh bebatuan sungai yang tersembunyi. Belum lagi sensasi gelombang sungai (jeram) yang membawa kami melayang lebih cepat dari sebelumnya. Jerit sana sini terdengar, pertanda bahwa kami merasakan sensasi wisata air yang luar biasa. Hati makin menderu kala melewati goa syahdu itu, tampak ratusan pohon bambu yang saling berpelukan dari sisi kanan dan kiri kami. Terasa damai, beberapa orang mungkin dapat merasakan harmonisnya. Wisata air mana sih yang seromantis ini?

Langit cerah hari itu (18/02/17) membawa 10 Kompasianer Jogja ke sebuah obyek wisata baru yang ada di kawasan Berbah, Sleman, Yogyakarta. Geo Tubing Lava Bantal, sebuah kawasan wisata baru dimana para peserta bisa menikmati keindahan sekitaran sungai Opak dengan ban karet yang berjalan mengikuti aliran air. Masih hangat-hangatnya, obyek wisata yang baru diresmikan pada Desember 2016 ini berusaha merintis semuanya dari nol. Mulai pengadaan perlengkapan tubing, fasilitas untuk peserta, sisi pengamanan maksimal serta berbagai paket wisata menarik yang ditawarkan. Sungguh, ini obyek menggiurkan bagi para pecinta alam yang ingin mencoba sensasi baru.

Sambutan hangat dari pihak manajemen Lava Bantal memercikkan semangat kami untuk lebih mengenal alam di kawasan Kalitirto ini. Beberapa pengurus tampak memberikan informasi terkait obyek wisata Lava Bantal, baik itu sejarahnya, proses pengembangannya maupun pengenalannya kepada masyarakat. Sebelum jelajah sungai Opak, kami sudah dulu memahami bahwa lokasi wisata ini memang memiliki nilai-nilai kehidupan yang sebenarnya tak boleh kita lupakan, baik dari unsur historisnya maupun geografisnya.

Kompasianer Jogja siap Bergeo Tubing Lava Bantal (Dok. Lava Bantal)
Kompasianer Jogja siap Bergeo Tubing Lava Bantal (Dok. Lava Bantal)
Jika Anda ingin refreshing bersama keluarga ataupun sahabat dengan menghabiskan waktu untuk melakukan geo tubing lava bantal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar liburan Anda terasa lebih istimewa. Tak kenal maka tak sayang kan? Hihihi... Berikut informasinya.

1. Perhatikan Lokasinya, Jangan Salah Alamat

Sedikit hambatan kami rasakan saat hendak menuju ke lokasi tubing. Dengan alur yang berkelok-kelok dan masuk ke desa-desa, kami menyusuri satu per satu jalan hingga tak segan bertanya kepada orang-orang sekitar. Setelah melewati jalan panjang, akhirnya sampailah kami ke lokasi yang bertuliskan Lava Bantal. Lokasi ini dipercantik dengan pendopo dan di bawahnya terdapat aliran sungai deras yang penuh jeram.

Sekertarian Geo Tubing Lava Bantal, Kalitirto (Dok.Pri)
Sekertarian Geo Tubing Lava Bantal, Kalitirto (Dok.Pri)
Setelah dikonfirmasi, ternyata disana bukanlah lokasi start kami, tetapi finishnya. Akhirnya kami putar balik menuju ke lokasi yang benar setelah dijemput oleh pihak manajemen Lava Bantal, dimana saat akan belok ke lokasi, ada plakat bertuliskan ”Lokasi Tubing” warna kuning. Setelah sekitar 10 menit berjalan, sampailah kami di lokasi yang sudah dipenuhi dengan spanduk besar ‘Geo Tubing Lava Bantal’.

2. Wisata Edukasi Baru di Jogja

Lokasi wisata air ini benar-benar memiliki nilai histori yang tinggi. Berdasarkan informasi tim Lava Bantal dan juga beberapa rujukan yang saya baca, sejak puluhan juta lalu, pulau Jawa berada di bawah permukaan laut. Pulau Jawa yang berwujud daratan saat ini dulunya merupakan bentukan gunung api purba di dasar laut. Memiliki umur yang sangat tua, Lava Bantal ini terbentuk akibat lelehan lava yang bersentuhan dengan air laut. Di tempat ini pula sungai Opak mengalir dan sering dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk menambang pasir (diproduksi langsung oleh gunung Merapi), sebagai perkebunan palawija dan yang baru saja dibuka adalah untuk wisata edukatif Geo Tubing Lava Bantal yang mulai dilirik oleh pecinta alam.

Perjalan tubing dimulai di basecamp Geo Tubing yang berada di desa Kalitirto, Berbah, Sleman yang tak jauh dari KP4-UGM dan berakhir di kawasan Lava Bantal yang menjadi pusat geologi gunung api purba di masa lampau. Bagi saya, ini perjalanan yang lumayan asyik untuk lepaskan segala beban pekerjaan dan kepenatan hidup. Sudah bersiap untuk mencobanya juga? :)

3. Memprioritaskan Kenyamanan dan Keselamatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun