Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hari Batik Sedunia, Indonesia Harus Bangga  

2 Oktober 2015   10:40 Diperbarui: 2 Oktober 2015   11:06 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Saat saya dan dua kompasianer lain diberi kesempatan untuk membatik tulis saat Ultah JNE di Jogja (Dok.Pri)"][/caption]

Setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia bisa berbangga hati karena hari ini adalah Hari Batik Sedunia. Siapa yang tak mengenal batik? Siapa dari Anda yang saat ini tak memiliki stok pakaian batik di rumah? Saya percaya, masyarakat sudah pernah mengenakannya bahkan memiliki beberapa koleksi batik di rumah. Selain karena motifnya yang unik dan terus berkembang dari waktu ke waktu, batik adalah kain kebanggaan karena negara kita telah mengklaim batik sebagai warisan leluhur bangsa Indonesia.

Sudah tahukah Anda kenapa Hari Batik jatuh di tanggal 2 Oktober? Beberapa tahun lalu, pemerintah Indonesia memperjuangkan batik agar diakui sebagai warisan kebudayaan Indonesia. Prosesnya tidaklah semudah yang dibayangkan. Dimulai dari sosialisasi batik kepada salah satu badan PBB yang khusus menangani masalah kebudayaan, yaitu United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Selanjutnya dilakukan proses nominasi batik Indonesia ke UNESCO pada tanggal 3 September 2008. Setelah menunggu selama 4 bulan, akhirnya secara resmi pada 9 Januari 2009 batik diterima oleh UNESCO. Selanjutnya pada tanggal 11-14 Mei 2009, UNESCO mengadakan pengujian Batik secara tertutup di Paris. Hingga akhirnya di tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO secara resmi mengukuhkan Batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Indonesia yang saat itu dipimpin SBY segera mengeluarkan Kepres No 33/2009 yang menetapkan bahwa setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

[caption caption="Para tamu undangan temasuk kompasianer mengenakan baju batik dalam rangkaian ultah JNE (Dok.Pri)"]

[/caption]

Perkembangan batik di Indonesia telah menggoreskan nilai seni yang sangat tinggi dan apik untuk dinikmati masyarakat, baik domestik maupun mancanegara. Di masa lalu, pesatnya perkembangan batik banyak terlihat saat kejayaan kerajaan Majapahit dan Mataram lalu dilanjutkan pada kerajaan Solo & Yogyakarta. Saat ini, batik diproduksi dari beberapa daerah di Indonesia, diantaranya adalah Solo, Yogyakarta, Madura, Cirebon, Bali, Pekalongan, Banyumas, Banten, Garut, Bogor, Tasikmalaya, Minahasa serta Minangkabau. Dari masing-masing daerah ini memiliki motif batik yang berbeda dengan keunikan masing-masing.

JENIS BATIK

Batik yang kini beredar di pasaran dibedakan atas tiga macam, yaitu Batik Tulis, Batik Cap, dan Batik Printing. Ketiganya dibedakan dari cara pengerjaannya hingga menjadi sebuah kain yang sarat dengan nilai seni tinggi. Dari referensi yang saya baca, berikut adalah perbedaan dari jenis batik tersebut :

1. Batik Tulis

Proses pembuatan batik dikerjakan secara manual dari setiap bagian dan dengan peralatan canting. Hasil batiknya terkadang tidak simetris dan kurang rapi karena dilakukan dengan tangan manusia. Kelebihannya, hasil kainnya memiliki motif dan warna yang sama tajam antara depan dan belakang karena proses pewarnaan dilakukan di kedua sisi kain. Pewarna alaminya menebarkan aroma wangi batik yang khas dan akhirnya kain batik tulis diharga lumayan tinggi karena pembuatannya yang tak mudah. Jenis batik ini sering diperagakan di berbagai event kebudayaan, baik di dalam ataupun luar negeri.

2. Batik Cap

Proses pembuatan batik ini menggunakan alat cap atau stempel yang telah terpola batik. Dengan menggunakan cairan malam seperti batik tulis, pembuatnya hanya tinggal mempertahankan pola berantai agar terwujud hasil yang rapi dan bagus. Bati ini memiliki pola yang sangat beragam serta hasil kainnya lebih terang di bagian depannya dan agak gelap di bagian belakangnya. Proses pembuatan batik cap membutuhkan waktu lebih cepat daripada batik tulis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun