[caption caption="Penyakit Diabetes (www.alodokter.com)"][/caption]
Pernah mendengar tentang penyakit diabetes? Diabetes atau penyakit gula darah atau kencing manis adalah penyakit yang disebabkan karena meningkatnya kadar gula di dalam darah akibat gangguan sistem metabolisme di dalam tubuh. Diabetes terjadi karena kurangnya insulin, yaitu zat yang dihasilkan pankreas untuk mengolah zat gula darah (glukosa) sehingga dapat menjadi energi. Pada penderita diabetes, makanan yang dikonsumsi tidak akan menolong sebab gula di dalam darah tetap tidak dapat diproses menjadi tenaga secara normal, bahkan kadarnya akan terus meningkat. Inilah yang disebut dengan Hiperglikemia, yaitu penumpukan glukosa yang terjadi di dalam darah.
Penyakit diabetes dibagi menjadi dua tipe, yaitu Diabetes tipe I yang biasanya dirasakan oleh penderita di usia sebelum 30 tahun dan memerlukan suntikan insulin untuk kelangsungan hidupnya. Ada pula diabetes tipe II yang biasanya dialami oleh penderita di usia lebih dari 30 tahun dan tidak membutuhkan insulin dari luar tubuh. Selain dua tipe utama di atas, ada pula jenis Diabetes Gestasional, yakni diabetes yang terjadi pada ibu hamil karena gangguan toleransi glukosa di tubuhnya.
Kebetulan sekitar 3 bulan ini, ibu saya sendiri juga menderita penyakit ini. Gejala awal seperti sering kesemutan, berat badan berkurang, suka haus dan sering buang air kecil pada awalnya dianggap biasa. Namun setelah diperiksakan ke dokter ternyata ibu saya menderita penyakit diabetes dengan gula darah mencapai lebih dari 300 mg/dl. Kini hampir setiap hari, ibu saya mengecek kadar dula darahnya dengan alat ukur kadar glukosa portable agar dapat mengantisipasi ketika gula darah naik tiba-tiba.
Nah, sejak itulah ibu saya digenggami dokter dengan banyak obat yang dianggap ‘menakutkan’. Memang sudah menjadi kewajiban bahwa setiap penderita diabetes harus mengkonsumsi obat untuk menstabilkan gula darah. Tapi kami khawatir bahwa terlalu banyak konsumsi obat juga kurang baik karena bisa-bisa dapat menganggu kesehatan ginjal.
Oleh karenanya, saya mulai browsing makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dan tak boleh dikonsumsi oleh para penderita diabetes. Saya yang pada awalnya berpikir bahwa sebuah buah akan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes, langsung keheranan setelah membaca banyak informasi di internet. Tenyata untuk makanan alami pun, tak semuanya direkomendasikan untuk penderita diabetes jika mengandung gula yang tinggi. Oleh karenanya, segera saya sarankan beberapa buah dan sayur yang sangat aman dikonsumsi oleh ibu saya karena mulai saat ini memang ibu saya harus hati-hati memasukkan bahan makanan ke dalam tubuhnya agar gula darah terkontrol dengan baik.
Hingga saat ini, ibu saya masih mengkonsumsi obat. Namun tidak tiap hari karena ibu saya terkadang mengganti obat dokter dengan bahan alami yang kemungkinan akan lebih aman bagi tubuh. Inilah bahan makanan alami yang dikonsumsi ibu untuk menjaga gula darahnya:
1. Jus Pare
Sudah tahu kan bagaimana rasa pare? Sebagian orang menganggap tidak enak karena rasanya pahit. Namun tidak bagi para penggemar pare, sayur ini jika dimasak tumis pedas plus ditambah ikan teri pastinya memiliki citarasa yang luar biasa. Hehe... Bagi para penderita diabetes, sayur pahit ini tak boleh dilupakan begitu saja karena mengandung phyto terutama polipeptida-P yaitu insulin tanaman yang dikenal dapat menurunkan kadar gula darah. Selain itu, agen hipoglikemik yang disebut charantin dapat meningkatkan penyerapan glukosa dan glikogen sintesis dalam sel-sel hati, otot dan jaringan adiposa. Jika bekerja sama, keduanya dapat menurunkan kadar gula darah dalam pengobatan diabetes tipe II.
Untuk ibu saya sendiri, karena mengetahui bahwa pare lebih berkhasiat jika dikonsumsi dalam kondisi mentah, maka cara sederhana untuk mengkonsumsinya adalah dengan dibuat jus pare. Potong sayur ini menjadi balok kecil kecil, keluarkan biji yang ada di tengahnya lalu cuci bersih. Selanjutnya, masukkan pare dan sedikit air putih matang ke dalam gelas blender lalu dapatkan jus pare yang lembut. Sebelum dikonsumsi, saringlah airnya dan segera minum sampai habis. Inilah yang sering dilakukan oleh ibu saya untuk mengontrol gula darahnya. Apalagi jika suatu ketika terpaksanya konsumsi makanan manis, ibu selalu menetralisirnya dengan membuat jus pare untuk tetap menjaga kesehatan tubuh.